Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a, dia berkata; telah bersabda Rasulullah saw “Ketika Allah menetapkan penciptaan makhluk, Dia menuliskan dalam kitab-Nya ketetapan untuk diri-Nya sendiri: Sesungguhnya rahmatKu (kasih sayangku) mengalahkan murkaKu” Saat persoalan hidup kita akan dipersoal bermula dari kubur oleh dua malaikat yang amat taat akan Perintah Allah.. tiada rakan..teman.. saudara..orang yang dikasihi.. dan sesiapa saja tiadak dapat membantu menemani dan tolong perjawabkan soal kubur.. Ketahuilah bahawa soalan kubur itu akan dijawab oleh amal perbuatan baik kita.. jika didunia kita boleh helahkan kononnya dosa disebabkan orang lain.. , dosa kerana terpaksa.., contoh; aku buat dosa atas sebab sipolan atau kerana sipolan.. saat itu tiada lagi alasan yang cuba kita helahkan seperti didunia.. Malaikat nungkar dan nangkir itu sangat tegas dan tiada belas kasihan dan amat taat tugasnya. Janji oleh Allah Swt pasti !!!.. Ingatlah tika itu tiada siapa yang dapat membantumu.. walaupun mulutmu sendiri.. Segala amal baik dan buruk kita sendiri yang jawab...
Itu belum lagi kebangkitan kita di Yaumil Mashyar... Disana kita akan dipertontonkan seperti sebuah layar besar keatas apa yang kita perlakukan atas bumi dahulu..
“Sehingga Allah mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrikin laki-laki dan perempuan; dan sehingga Allah menerima taubat orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab: 73)
FirmanNya :
وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَىٰ مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui.” (Ali Imran 10)
Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala di samping menyebutkan di dalam firmanNya perintah untuk menjalankan amanah, juga menyebutkan kepada kita larangan untuk berbuat khianat. Sebagaimana tersebut dalam firmanNya:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَخُونُوا اللهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan janganlah kalian mengkhianati amanah-amanah yang dipercayakan kepada kalian, sedang kalian dalam keadaan mengetahui. ”
Itu belum lagi kebangkitan kita di Yaumil Mashyar... Disana kita akan dipertontonkan seperti sebuah layar besar keatas apa yang kita perlakukan atas bumi dahulu..
“Sehingga Allah mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrikin laki-laki dan perempuan; dan sehingga Allah menerima taubat orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab: 73)
FirmanNya :
وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَىٰ مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui.” (Ali Imran 10)
Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala di samping menyebutkan di dalam firmanNya perintah untuk menjalankan amanah, juga menyebutkan kepada kita larangan untuk berbuat khianat. Sebagaimana tersebut dalam firmanNya:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَخُونُوا اللهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan janganlah kalian mengkhianati amanah-amanah yang dipercayakan kepada kalian, sedang kalian dalam keadaan mengetahui. ”
(Al-Anfal: 27)
Yang dekat itu jauh dan jauh itu dekat.. kehidupan aku rasa didunia ini terlalu dekat dan semakin dekat kepada yang jauh... sementara yang jauh itu semakin jauh kepada yang dekat.. satu kata yang sukar diunggkap dan sukar dibayangkan.. tetapi gambaran hidup itu telahpun diberikan pada semua manusia itu sejak dalam kandungan lagi.. As-Syahid Hassan Al-Banna pula jelas mengaitkan masa dengan kehidupan, “Masa adalah sebuah kehidupan. Dan kehidupan itu adalah masa yang dia habiskan bermula pada saat kelahiran sehingga ke saat kematiannya”.
Yang dekat itu jauh adalah, lahirnya manusia itu telah berada dihadapannya satu perjalanan yang terlalu jauh dah sukar digambarkan..tetapi telah diberikan ''kepastian'' serta kisahnya dengan selengkapnya.
Rasulullah Saw. bersabda: “Hiduplah engkau di dunia seakan-akan orang asing atau pengembara”, Ibnu Umar berkata: “Jika kamu berada di petang hari jangan tunggu pagi hari, dan jika kamu berada di pagi hari jangan tunggu petang hari, gunakanlah kesihatanmu untuk (persiapan saat) sakitmu dan kehidupanmu untuk kematianmu.” (Riwayat Bukhari). Yang jauh itu dekat adalah kematian manusia.. setiap detik yang berlalu bermakna akan semakin dekatlah kita dengan kematian.. dan kematian itu kita tidak dapat elak..Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., bahwa Rasulullah saw bersabda, Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Ketika hambaku menyukai untuk bertemu denganku, akupun senang untuk bertemu dengannya, dan ketika hambaku benci untuk bertemu denganku, akupun benci bertemu dengannya” (diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Malik.)
Yang dekat itu jauh adalah satu perkara yang sesaat atau seminit berlalu... walau sesaat atau seminit yang ruang kita gunakan telahpun pergi jauh dan tiada dapat diundurkan lagi.. masa tersebut akan kita pertanggungjawabkan...
Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a, beliau berkata, telah bersabda Rasulullah saw, “Allah Telah Berfirman,’Anak – anak adam (umat manusia) mengecam waktu; dan aku adalah (Pemilik) Waktu; dalam kekuasaanku malam dan siang”
Sesungguhnya, Allah s.w.t telah berjanji dengan masa:
Demi masa. Sungguh manusia dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.
Yang jauh itu dekat adalah satu keburukan yang kita lakukan menyebabkan yang dekat dengan kita akan menjauhkan diri..
“Dua nikmat yang ramai manusia tertipu, iaitu nikmat sihat dan masa lapang.”
(Riwayat Bukhari)
Firman Allah Swt;
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung,” Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu Amat zalim dan Amat bodoh.”
Yang dekat itu jauh dan jauh itu dekat.. kehidupan aku rasa didunia ini terlalu dekat dan semakin dekat kepada yang jauh... sementara yang jauh itu semakin jauh kepada yang dekat.. satu kata yang sukar diunggkap dan sukar dibayangkan.. tetapi gambaran hidup itu telahpun diberikan pada semua manusia itu sejak dalam kandungan lagi.. As-Syahid Hassan Al-Banna pula jelas mengaitkan masa dengan kehidupan, “Masa adalah sebuah kehidupan. Dan kehidupan itu adalah masa yang dia habiskan bermula pada saat kelahiran sehingga ke saat kematiannya”.
Yang dekat itu jauh adalah, lahirnya manusia itu telah berada dihadapannya satu perjalanan yang terlalu jauh dah sukar digambarkan..tetapi telah diberikan ''kepastian'' serta kisahnya dengan selengkapnya.
Rasulullah Saw. bersabda: “Hiduplah engkau di dunia seakan-akan orang asing atau pengembara”, Ibnu Umar berkata: “Jika kamu berada di petang hari jangan tunggu pagi hari, dan jika kamu berada di pagi hari jangan tunggu petang hari, gunakanlah kesihatanmu untuk (persiapan saat) sakitmu dan kehidupanmu untuk kematianmu.” (Riwayat Bukhari). Yang jauh itu dekat adalah kematian manusia.. setiap detik yang berlalu bermakna akan semakin dekatlah kita dengan kematian.. dan kematian itu kita tidak dapat elak..Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., bahwa Rasulullah saw bersabda, Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Ketika hambaku menyukai untuk bertemu denganku, akupun senang untuk bertemu dengannya, dan ketika hambaku benci untuk bertemu denganku, akupun benci bertemu dengannya” (diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Malik.)
Yang dekat itu jauh adalah satu perkara yang sesaat atau seminit berlalu... walau sesaat atau seminit yang ruang kita gunakan telahpun pergi jauh dan tiada dapat diundurkan lagi.. masa tersebut akan kita pertanggungjawabkan...
Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a, beliau berkata, telah bersabda Rasulullah saw, “Allah Telah Berfirman,’Anak – anak adam (umat manusia) mengecam waktu; dan aku adalah (Pemilik) Waktu; dalam kekuasaanku malam dan siang”
Sesungguhnya, Allah s.w.t telah berjanji dengan masa:
Demi masa. Sungguh manusia dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.
(Surah al-‘Asr, ayat 1 hingga 3)
“Dua nikmat yang ramai manusia tertipu, iaitu nikmat sihat dan masa lapang.”
(Riwayat Bukhari)
Firman Allah Swt;
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung,” Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu Amat zalim dan Amat bodoh.”
(QS. Al Ahzab: 72)
Ingatlah ketika lahir tidak kita ketahui siapa yang mengeluarkan kita dari tubuh ibu kita, dan ketika kita mati, tidak juga ketahui siapa yang memasukkan kita ke kubur. Pokok persoalannya, dimanakan pengakhiran hidup kita.. segala perubahan pada fizikal telah Allah Swt perlihat serta peringatkan kita. Dari sejak bayi yang dibelai.. kanak-kanak yang dimanja.. remaja yang bercita-cita.. berkhawin serta berzuriat dan sehingga seterusnya becucu-cicit telah Allah Swt berikan tanda arah hampirnya kita kepada perjalanan yang jauh (Akhirat yang bermula dari Barzah)
~Wallau'alam
~Jaksa Kotaraja
Ingatlah ketika lahir tidak kita ketahui siapa yang mengeluarkan kita dari tubuh ibu kita, dan ketika kita mati, tidak juga ketahui siapa yang memasukkan kita ke kubur. Pokok persoalannya, dimanakan pengakhiran hidup kita.. segala perubahan pada fizikal telah Allah Swt perlihat serta peringatkan kita. Dari sejak bayi yang dibelai.. kanak-kanak yang dimanja.. remaja yang bercita-cita.. berkhawin serta berzuriat dan sehingga seterusnya becucu-cicit telah Allah Swt berikan tanda arah hampirnya kita kepada perjalanan yang jauh (Akhirat yang bermula dari Barzah)
~Wallau'alam
~Jaksa Kotaraja
Tiada ulasan:
Catat Ulasan