Isnin, 18 November 2013

IBLIS serta antara NAMA NAMA PENGHASUT SERTA PENGODA MANUSIA

..''Iblis Akwan '' selalu mendorong para pemim­pin itu untuk berbuat zalim, merampas hak rakyat, bertindak sewenang-wenang, korupsi, manipulasi,pecah amanah serta Iblis Akwan juga mena­namkan rasa ketakutan dihati para pemimpin akan kemiskinan jika mereka tidak mau berbuat zalim, curang dalam bertindak,salah guna kuasa  semasih berkuasa agar kekuasaan­nya itu..
Jenis Iblis yang menjerumuskan manusia ke dalam jurang kesesatan itu banyak sekali. Bahkan ada ulama yang berpendapat bahwa dalam menyesatkan manusia Iblis itu mem­punyai spesifikasi keahlian tersendiri sesuai dengan bidangnya. Yang ahli menggoda orang solat tugasnya hanya menggoda orang solat, yang ahli mengkufurkan orang yang beriman tugasnya hanya mengkufurkan dengan berbagai tipu daya dan propaganda yang menyesatkan, begitu seterusnya.

Mengenai hal ini ada keterangan yang bersumber dari Umar bin Khatab ra Bahwa Keturunan Iblis yang mempunyai tugas menggoda dan menjerumuskan manusia (ke lembah kesesatan) itu ada sembilan,iaitu:

Iblis Zailatun 
Iblis ini bertugas untuk menjerumuskan para pedagang di pasar agar berdusta, mau me­ngurangi timbangan, membuat onar diantara para pedagang, dan melakukan bujuk rayu kepada para pedagang agar melakukan pe­nyimpangan dan kecurangan dalam akad jual beli, dengan timbangannya agar cepat kaya.

Ajakan Iblis diatas itu jelas bertentangan dengan syari'ah, merusak ekonomi umat, menanamkan mental binatang yang segala cara dalam meraih kejayaan, serta me­numbuhkan jiwa egoistisma dan material­isma yang membabi-buta. Kalau ini sudah ditanamkan oleh Iblis, maka dengan sendiri­nya orang itu akan senang-berenang dalam lumpur kemaksiatan dan kedurhakaan.
Kerana itu, ada ancaman berat bagi siapa saja yang mengikuti ajakan Iblis Zailatun untuk melakukan kecurangan dalam jual beli.

Ada keterangan yang bersumber dari Abu Dzar ra., ia berkata: Rasulullah saw pemah bersabda:
Ada tiga orang dimana Allah tidak akan melihat mereka pada hari kiamat (tidak memberikan rahmat), tidak membersihkan dosa mereka, dan mereka (juga) akan mendapat siksaan yang amat pedih. Abu Dzar ra berkata : "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam mengatakan (hal tersebut) sampai tiga kali "Aku berkata: Mereka akan menyesal dan merugi, siapa mereka itu Ya Rasulullah?. Lalu beliau bersabda: 

 Orang yang menurunkan kain­nya (hingga menutupi kedua mata kakinya) 
 Orang yang suka mengungkit-ungkit pemberiannya. 
 Dan orang yang menjual barang dagangannya dengan sumpah palsu. (HR. Muslim)

Larangan untuk melakukan kecurangan dalam jual beli juga disebutkan dalam Al­-Qur'an

"Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang. (iaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain, mereka mengurangi. Dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. Tidakkah orang-orang itu menyangka, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan. Pada suatu hari yang besar iaitu hari ketika manusia berdiri menghadap Tuhan." (QS. Al-Muthaffifiin :1-6)

Itulah diantara ancaman siksa bagi orang yang mengikuti Iblis Zailatun, yang melaku­kan kecurangan dalam berdagang.

Cara Iblis Zailatun menjerumuskan para pedagang adalah dengan menakut-nakuti kebangkrutan jika berbuat jujur dalam berdagang, dan mengiming-imingi akan cepat kaya, cepat berhasil dan sukses jika mau berbuat curang dalam berdagang. jika orang yang berdagang itu lemah imannya, ambi­sius dan materialistis tentu ia akan mudah terjebak dalam bujuk rayu Iblis Zailatun. Akhimya ia akan menjadi pengikut setia Iblius Zailatun.

Iblis Wawatsin

Iblis Wawatsin dalah Iblis yang bertugas menggoda dan menjerumuskan orang yang beriman agar selalu merungut serta merintih, tidak sabar dan tidak ikhlas setiap kali menerima musi­bah, atau cobaan dari Allah Ta'ala.

"Sesungguhnya wanita-wanita yang merintih (lantaran menerima musibah) ini akan dijadikan kelak di hari kiamat dua barisan dalam neraka jahannam, satu barisan berada disebelah kanan penduduk neraka dan satu barisan lagi berada disebelah kiri, akhirnya mereka menggonggong kepada penduduk ahli neraka, sebagai­mana layaknya anjing-anjing yang menggonggong." (HR. Ath-Thabrani).

Padahal orang yang meratapi musibah dengan menggerutu sampai merobek-robek pakaiannya adalah dosa. Tindakan seperti ini merupakan cermin dari ketidak ikhlasan atas takdir Allah, sepertinya ia menyalahkan Allah, yang menghilangkan kesenangan dirinya, padahal semua apa yang ada di alam ini telah ditentukan oleh Allah masanya atau kehancurannya. Oleh kerana itu, sya­ri'at memerintahkan untuk bersabar dan ikhlas setiap kali menerima cubaan/dugaan dan mu­sibah dari Allah Ta'ala, sebab setiap musibah itu ada hikmah yang terkandung didalam­nya. Allah mengancam akan menyiksa terhadap orang yang tidak bersabar dalam menerima musibah. Sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dalam hadits yang lain disebutkan, bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam pernah bersabda:
"Tidak termasuk umat kami yang sempurna orang yang menampari pipinya sendiri (ketika menerima musibah), merobek-robek leher bajunya sendiri dan meratapi mayat, sebagaimana kebiasaan orang-orang jahiliyah". (HR. Bukhari dan Muslim)

Demikianlah diantara ancaman siksa bagi orang yang mengikuti Iblis Wawatsin. Se­hingga ia selalu merungut/merintih setiap kali menerima musibah. Iblis ini dalam menjerumus­kan orang yang beriman ke dalam jurang kemaksiatan dan kekufuran adalah dengan menanamkan rasa ketidak-puasan terhadap takdir Allah, mempengaruhi jiwanya agar memberontak ketika menerima musibah, membakar emosinya dan menghilangkan sifat sabarnya.

Jika seseorang sudah tidak mampu mengendalikan emosinya, maka Iblis dengan mudah menjerumuskan dirinya ke dalam perbuatan munkar. Hanya keima­nan dan ketakwaan yang kuat serta kesa­baran yang tinggi yang dapat menghindar dari gangguan dan pujuk rayu Iblis Wawatsin.

Iblis Akwan

lblis ini bertugas menyesatkan dan mem­pengaruhi para remaja dan pimpinan umat supaya selalu berbuat dzalim, menjauhi hal-­hal yang ma'ruf, menanamkan kesenangan berbuat munkar dan maksiat.

Cara yang digunakan oleh Iblis Akwan da­lam menjerumuskan remaja yang beriman ke dalam lembah kemaksiatan adalah bermacam-macam. Perbuatan yang jelas mun­karnya itu dikemas dengan baik sehingga tidak terkesan sebagai perbuatan maksiat, hal ini dilakukan-oleh Iblis Akwan untuk menarik simpati dari remaja beriman agar mau melakukannya. Termasuk memper­halus istilah-istilah yang berbau maksiat dan munkar, ini dilakukan untuk menghilang­kan kesan maksiat, dengan demikian remaja akan mudah dibujuk dan dirayu untuk menjerumusi ke dalam dunia sesat yang jauh dari tuntunan agama.

Hal ini telah dijelaskan oleh Allah dalam firman-Nya:

"... tetapi setan (Iblis) menjadikan umat-umat itu memandang baik perbutan meeka (yang buruk), maka setan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka adzab yang sangat pedih. (QS. An-Nahl 16:63)

Dalam menyesatkan para pemimpin/pembesar umat, Iblis Akwan selalu mendorong para pemim­pin itu untuk berbuat zalim, merampas hak rakyat, bertindak sewenang-wenang, korupsi, manipulasi,pecah amanah serta Iblis Akwan juga mena­namkan rasa ketakutan dihati para pemimpin akan kemiskinan jika mereka tidak mau berbuat zalim, curang dalam bertindak,salah guna kuasa  semasih berkuasa agar kekuasaan­nya itu digunakan sebaik mungkin untuk berbuat munkar dan maksiat, baik terhadap rakyatnya maupun terhadap Allah. Jika ini  berhasil, maka Iblis Akwan akan lebih mudah lagi menenggelamkan mereka ke­dalam lumpur kemaksiatan, akhimya jadilah mereka pemimpin yang durhaka disisi masyarakat dan disisi Allah SWT
Untuk para pemimpin yang berbuat zalim seperti diatas itu, Allah mengancam akan menyiksanya dengan siksaan yang amat pe­dih. Sebagaimana disebutkan dalam Firman­Nya:
"Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat adzab yang pedih". (QS. Asy-Syuura 42:42)

Itulah diantara ancaman siksa bagi siapa yang berbuat dzalim di muka bumi ini dan mengikuti jejak Iblis Akwan.

Iblis Hafaf

Iblis ini bertugas menyesatkan dan menje­rumuskan kaum muslimin ke lembah nista yang berlumur dosa dengan cara melakukan tipu daya dan pujukan agar kaum muslimin gemar pada arak. Sebab jika seseorang sudah minum arak/khamar dan mabuk, maka segala bentuk kemung­karan yang lain dengan mudah ia laksana­kan. Seperti berzina, membunuh, berbuat aniaya, mencuri dan segala kemungkaran yang lain. Kerana tingkah laku orang yang sedang mabuk itu tidak dapat dikendalikan oleh otaknya, jiwanya dan perasaannya sudah dikuasai oleh Iblis. Untuk itu, ia mudah dibimbing oleh Iblis guna menjebakkan diri ke dalam kemaksiatan dan kekufuran. Banyak sekali orang yang tadinya tidak berani membunuh, merampak dan berzina, akan tetapi setelah ia meminum arak dan mabuk, maka segala bentuk kemak­siatan di atas itu dapat dilakukannya dengan mudah, sepertinya tidak ada beban baginya.

Agar tidak mudah tertipu oleh bujuk rayu Iblis Hafaf, Allah telah memperingatkan kaum muslimin agar tidak meminum arak/kha­mar, kerana arak adalah perbuatan/perkerjaan syaitan. Sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya:

"Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (memi­num) khamer, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-­perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan." (QS. Al-Maidah 5:90)

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam pernah bersabda:

"Jauhilah arak, sesungguhnya arak itu adalah sumber segala kejahatan (kemaksiatan).

Didalam hadits lain yang bersumber dari Anas ra, dikatakan sebagai berikut:

Rasulullah sShallallahu 'Alaihi wa Sallam melaknati sepuluh orang kerana arak, iaitu

1. Orang yang memeras bahan arak.
2. Orang yang minta diperahkan bahan arak untuk diminumkan kepada orang lain.
3. Orang yang minum arak
4. Orang yang membawa arak
5. Orang yang dituju untuk dibawakan arak kepadanya.
6. Orang yang menuangkan arak ke bekas/gelas atau lainnya.
7, Orang yang menjual arak.
8. Orang yang memakan harta hasil penjualan arak.
9. Orang yang membeli arak.
10. Orang yang dibelikan arak.
(HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Demikianlah ancaman bagi orang yang me­ngikuti Iblis Hafaf, yang mau menenggak khamer dan benda yang memabukkan lain­nya.

Iblis Wamurah

Iblis Wamurah ini bertugas menjerumus­kan para penyanyi agar mendendangkan lagu yang penuh maksiat, mengajak berbuat munkar, serta lagu-lagu yang bersyair ke­bebasan tanpa etika. Juga menjerumuskan para penyanyi agar berpenampilan seronok, yang dapat mengundang luapan nafsu dan maksiat. Dengan demikian orang akan mudah digiring untuk menjerumusi dalam dunia munkar dan maksiat. Nyanyian dan biduanitanya itu termasuk salah satu alat Iblis yang paling ampuh/berkesan untuk menjerumuskan orang ke dalam jurang kesesatan yang penuh dengan lumuran dosa. Banyak sudah orang yang melakukan kemaksiatan karena terpengaruh oleh syair lagu-lagu maksiat, atau dikeranakan men­contoh tingkah laku artis yang di-idolakan yang senang berbuat munkar, bergaul bebas dan akhlaknya yang buruk.

Oleh kerana itu, untuk mengelak pujuk rayu dan propaganda yang menyesatkan yang ditiupkan oleh Iblis Wamurah adalah dengan menanamkan aqidah yang kuat dan akhlak yang mulia. Sebab dengan ber­pegang teguh pada kedua faktor diatas Insya Allah diri akan selamat dari godaan Iblis Yang jahat ini.

Iblis Laqwas


Iblis Laqwas adalah Iblis yang bertugas mempengaruhi manusia agar tetap kafir, tetap musyrik dan tetap menyembah ber­hala atau sesembahan lainnya selain Allah. Sudah banyak orang yang disesatkan oleh Iblis Laqwas, terkadang ia mengganti ben­tuknya seperti seorang syekh lalu memberi­kan pelajaran atau tuntunan yang meng­arah kepada kemusyrikan dan pemurtadan dengan berbagai dalih serta promosi yang mengikat, sehingga banyak orang yang le­mah imannya keluar dari jalur Islam kerana mengikuti saranan Iblis Laqwas, hanya demi mendapatkan sesuap nasi, jawatan, kedu­dukan, pekerjaan,kemudahan, bahkan ada yang rela melepaskan keimanannya demi ''sang kekasih.''

Orang yang menyembah selain Allah, berarti dirinya menjadikan Iblis sebagai pelindung­nya, yang harus diikuti tingkah lakunya. Mereka tidak sadar kalau dirinya telah di­sesatkan oleh Iblis untuk dijerumuskan ke dalam jurang kekufuran. Sebagaimana disebutkan oleh Allah dalam firman-Nya:
''Sesungguhnya mereka menjadikan syaitan-syaitan pelin­dung (mereka) selain Allah, dan mereka mengira bahawa mereka mendapat petunjuk.'' (QS. Al-A'raf 7:30)

Di dalam ayat yang lain Allah Ta'ala telah memperingatkan kepada umat manusia agar tidak mudah ditipu oleh syaitan maupun Iblis, sebab makhluk jahat ini dalam menyesatkan dan mengkufurkan manusia menggunakan pujuk rayu dan tipu muslihat yang sangat memikat, maka tidak hairan bila ramai orang yang lemah imannya menjadi korban tipu muslihatnya.

Mengenai hal ini Allah Ta'ala berfirman:

"Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu-bapamu dari syurga. (QS. Al-A'raf 7:27)

Meskipun ada peringatan ayat diatas, masih ramai orang yang mengikuti Iblis Laqwas melakukan kekufuran dan kemusyrikan. Mereka mengira bahawa apa yang mereka perbuat itu merupakan jalan yang benar dan dapat memberi petunjuk kepada mereka, padahal jalan yang mereka tempuh itu sesat dan dapat mendatangkan siksaan Allah SWT. Itulah gambaran orang yang telah dijerumuskan oleh Iblis Laqwas ke­dalam kesesatan.

Iblis A'war

Iblis ini bertugas untuk mempengaruhi dan menggoda laki-laki dan wanita untuk melakukan perbuatan zina, atau melakukan perbuatan maksiat lainnya. Iblis A'war menggunakan "Pandangan Mata" sebagai cara yang paling ampuh untuk mem­bakar nafsu kaum lelaki dan wanita untuk berbuat maksiat. Mujahid berkata : Ketika wanita itu meng­hadap, maka Iblis duduk di kepalanya untuk menghiasi Wajah wanita tersebut agar tampak menarik bagi orang yang melihatnya, dan jika wanita itu berpaling ke belakang, maka Iblis duduk dipunggungnya untuk meng­hiasi punggung tersebut agar tampak menarik bagi orang yang melihatnya.

Apa yang dikatakan oleh Mujahid diatas itu memang benar, sebab umumnya lelaki bila melihat wanita ketika berhadapan, maka yang pertama kali diperhatikan adalah wajahnya, sedangkan ketika melihat wanita yang berjalan didepannya, maka yang pertama kali diperhatikan adalah punggungnya, kerana itu memang tempatnya Iblis.

Nabi Yahya as pernah ditanya: "Apa yang menjadi penyebab perzinaan?". Nabi Yahya as menjawab: "Yang menjadi penyebabnya adalah memandang wanita, lalu timbul dalam hati keinginan untuk berzina dengan­nya. Zina mata itu termasuk dosa kecil, dan hal ini dapat mendekat­kan pada perbuatan dosa besar, yaitu zina farji. Oleh kerana itu, barangsiapa yang tidak mampu menundukkan pandangannya, maka nescaya ia tidak akan mampu menjaga farjinya@kemaluannya". Demikian jawaban Nabi Yahya as terhadap penanya tadi.

Nabi Isa as pernah berkata: 'Takutlah kamu memandang (wanita), karena sesungguh­nya memandang itu dapat menumbuhkan syahwat didalam hati, dan ini sudah cukup mendatangkan fitnah".

Berkatalah Sa'ad bin Jubair ra: "Sesungguh­nya fitnah yang menimpa Nabi Daud as adalah dari memandang (wanita)".

Dan masih banyak orang laki-laki maupun wanita yang berbuat zina yang diawali dari kebiasaan memandang lawan jenisnya yang bukan muhrimnya. Kerana ''memandang'' merupakan panah Iblis yang sangat ampuh untuk menjerumuskan laki-laki dan wanita ke dalam perbuatan nista yang penuh dengan dosa.Zaman kini ramai yang terpedaya pujukan Iblis A'war kerana ingin melampiaskan nafsunya. Semoga kita dijauhkan oleh Allah dari godaan lblis ini.

Iblis ini tugasnya mengencingi orang supaya malas bangun untuk beribadah. Jika orang sudah malas bangun malam untuk beribadah berarti dirinya mementingkan tidur­nya, tidak memikirkan tentang kehidupan­nya nanti di akhirat, tidak mahu bermunajat kepada Allah bererti ada hal yang lebih pen­ting selain bermunajat,  iaitu tidur atau kegiatan-kegiatan lain yang berbau duniawi seperi berpeleseran waktu malam,bercanda,berpoya-poya atau berfacebook dengan sia-sia. Kalau hal ini sudah menjadi kebiasaan seorang hamba, maka akan mempermudah Iblis menjauhkan dia dari kegiatan agama, lama kelamaan dirinya akan bisa meninggalkan aktiviti ibadah. Kalau sudah begini, Iblis tinggal mengiringinya untuk dijeru­muskan ke dalam jurang kemaksiatan dan kekufuran.

Iblis Al-Wasnan

Banyak orang terjerumus menjadi ahli mak­siat, bahkan dirinya sampai rela menanggal­kan aqidahnya yang disebabkan oleh malas beribadah.

Malas beribadah itu menunjuk­kan lemah keimanannya, bahkan keimanan­nya bisa sebagai lipstik belaka, sebagai pe­manis bibir saja, buktinya ia mengaku ber­iman tetapi tidak mau beribadah, bahkan perintah agama ia tentang, larangannya ia terjang. Orang-orang seperti inilah yang setia menjadi pengikut Iblis Al-Wasnan, yang malas beribadah tetapi senang bermaksiat. Al-Qur'an telah memperingatkan kaum muslimin agar tidak mengikuti langkah-­langkah Iblis, sebab Iblis itu menyesatkan, menyauhkan orang agar tidak beribadah ke­pada Allah Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an surat Al-An'am 142:
"Dan janganlah kamu mmglkuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.(QS. Al An'am 6:142)"
Dengan demikian, bila ada orang malas ber­ibadah, senang berbuat munkar, maka dia telah menjadi teman Iblis.

Iblis Dasim

Iblis yang satu ini~bertugas untuk mempe­ngaruhi, menggoda dan mendorong suami isteri untuk melakukan penyelewengan. Dengan terjadinya penyelewengan/kecurangan, maka sudah barang tentu rumah tangganya akan menjadi berantakan, tidak harmoni, jauh dari kebahagiaan yang pada akhimya nanti akan terjadi perceraian. Inilah yang diingin­kan oleh Iblis Dasim.

Dengan terjadinya perceraian, maka orang akan mudah untuk diiring untuk berbuat munkar dan maksiat, meskipun  yang tidak menikah(janda/duda) juga tenggelam dalam dunia maksiat. Setidak-tidaknya orang yang sudah bercerai itu dapat dimanfaatkan oleh Iblis untuk dijerumuskan dalam perbuatan nista, seperti zina dan perbuatan munkar lainnya, kerana ia sudah tidak mempunyai tempat untuk menyalurkan keperluan nafsunya secara halal. Kerana diantara tujuan pernikahan adalah untuk menundukkan pandangan mata, menyalurkan keperluan nafsu secara halal, untuk memperoleh keturunan, disamping menjalankan Sun­nah Rasulullah SAW. Dan masih banyak lagi bahaya atau mudharat yang disebabkan tidak menikah, dan keadaan inilah yang dimanfaat­kan oleh Iblis Dasim untuk menjerumus­kan kaum muslimin/muslimat ke lembah nista yang penuh dengan dosa.

Oleh kerana itu, Iblis sangat membenci ter­hadap keluarga yang rukun, damai dan sejahtera. Sebab situasi keluarga seperti ini akan mendapat limpahan rahmat dan ber­kah dari Allah Ta'ala.

Itulah nama-nama Iblis yang dikatakan oleh Umar bin Khathab yang bertugas menye­satkan manusia untuk dijerumuskan ke dalam kefasikan, kemaksiatan, kemusyrikan dan keku­furan, yang nanti menjadi temannya di dalam neraka. Semoga Allah menjauhkan dan menyela­matkan kita dari segala tipu daya Iblis ini.

SEMOGA KITA TERHINDAR DARI SEGALA PERANGKAP ISBLIS DAN SYAITAN....

~Wallahu'alam
~Jaksa Kotaraja

Tiada ulasan:

Catat Ulasan