Celaan dan ancaman besar bagi orang yang terlalu GHAIRAH mengejar harta benda duniawi. Apabila seseorang menjadikan dunia sebagai tujuan hidupnya dan mengsampingkan akhirat, maka Allah Swt akan menjadikan urusan dunianya berantakan, serba sulit, serta menjadikan hidupnya dalam kegelisahan. Dan Allah menjadikan kefakiran di pelupuk matanya, selalu dihantui kemiskinan atau tidak pernah merasa cukup dengan rezeki, tidak bersyukur, yang Allah kurniakan kepadanya. Dunia yang berhasil di raih hanya sebatas apa yang telah ditetapkan baginya, meskipun ianya telah bekerja keras pada seluruh waktunya dengan malah sanggup mengorbankan kewajiban beribadah kepada Allah serta langgar hukumnya, mengorbankan hak-hak suami atau isteri, anak-anak, keluarga, orang tua, dan lainnya. Cinta kepada dunia adalah sumber semua kejelekan atau keburukan, oleh demikian janganlah jadikan dunia sebagai tujuan hidup.
Hadis.
-“Celakalah hamba dinar, dirham, qothifah dan khamishah. Jika diberi, dia pun redha. Namun jika tidak diberi, dia tidak redha, dia akan celaka dan akan kembali binasa.” (HR. Bukhari).
- Orang yang cinta akhirat akan memperoleh rezeki yang telah Allah tetapkan baginya di dunia tanpa bersusah payah. Beda dengan orang yang terlalu berambisi mengejar dunia, dia akan memperolehnya dengan susah payah lahir dan batin. Salah seorang ulama salaf pernah berkata, “Barangsiapa yang mencintai dunia (secara berlebihan) maka hendaknya dia mempersiapkan dirinya untuk menanggung berbagai macam musibah (penderitaan)“.
-Dunia ini dilaknat oleh Allah dan dilaknat apa yang ada di dalamnya, oleh kerana itu jangan jadikan dunia sebagai tujuan. Imam Ibnul Qayyim t mengatakan, “Cinta dunia adalah sumber semua kejelekan atau keburukan dan pokok semua kesalahan.” Apabila ditanyakan, “Mengapa itu bisa terjadi?” Maka Imam Ibnul Qayyim menjawab :
a. orang yang cinta dunia akan mengagungkan dunia, padahal dunia itu hina. Bahkan Nabi menggambarkan bahawa dunia itu lebih hina daripada bangkai kambing yang cacat.
b. Dunia dan isinya ini dilaknat oleh Allah, kecuali yang dicintai olehNya. Sehingga orang yang cinta dunia akan terus-menerus mendapatkan fitnah.
c. Orang yang cinta dunia akan menjadikan dunia itu sebagai tujuan, padahal dunia ini hanyalah wasilah (perantara) untuk menuju akhirat.
-Kekayaan yang hakiki adalah kekakayaan dalam hati/jiwa. Rasulullah SAWbersabda, “Bukanlah kekayaan itu dengan banyaknya harta benda, tetapi kekayaan (yang hakiki) adalah kekayaan (dalam) jiwa“.
~Wallahu'alam
~Jaksa Kotaraja
Hadis.
-“Celakalah hamba dinar, dirham, qothifah dan khamishah. Jika diberi, dia pun redha. Namun jika tidak diberi, dia tidak redha, dia akan celaka dan akan kembali binasa.” (HR. Bukhari).
- Orang yang cinta akhirat akan memperoleh rezeki yang telah Allah tetapkan baginya di dunia tanpa bersusah payah. Beda dengan orang yang terlalu berambisi mengejar dunia, dia akan memperolehnya dengan susah payah lahir dan batin. Salah seorang ulama salaf pernah berkata, “Barangsiapa yang mencintai dunia (secara berlebihan) maka hendaknya dia mempersiapkan dirinya untuk menanggung berbagai macam musibah (penderitaan)“.
-Dunia ini dilaknat oleh Allah dan dilaknat apa yang ada di dalamnya, oleh kerana itu jangan jadikan dunia sebagai tujuan. Imam Ibnul Qayyim t mengatakan, “Cinta dunia adalah sumber semua kejelekan atau keburukan dan pokok semua kesalahan.” Apabila ditanyakan, “Mengapa itu bisa terjadi?” Maka Imam Ibnul Qayyim menjawab :
a. orang yang cinta dunia akan mengagungkan dunia, padahal dunia itu hina. Bahkan Nabi menggambarkan bahawa dunia itu lebih hina daripada bangkai kambing yang cacat.
b. Dunia dan isinya ini dilaknat oleh Allah, kecuali yang dicintai olehNya. Sehingga orang yang cinta dunia akan terus-menerus mendapatkan fitnah.
c. Orang yang cinta dunia akan menjadikan dunia itu sebagai tujuan, padahal dunia ini hanyalah wasilah (perantara) untuk menuju akhirat.
-Kekayaan yang hakiki adalah kekakayaan dalam hati/jiwa. Rasulullah SAWbersabda, “Bukanlah kekayaan itu dengan banyaknya harta benda, tetapi kekayaan (yang hakiki) adalah kekayaan (dalam) jiwa“.
~Wallahu'alam
~Jaksa Kotaraja
Tiada ulasan:
Catat Ulasan