Rabu, 12 April 2017

SAAT KITA DIUJI .. KEMBALILAH KEGERBANG ILAHI..

..“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sholat; dan sesungguhnya sholat itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk Tiada daya dan upaya kecuali atas pertolongan Allah semata”..

Berapa ramaikah manusia itu diuji akan kesabaran..??

berapa ramai yang kufur pada ujian Allah Swt..??
berapa ramai yang redha dan terus merapatkan diri dengan Allah Swt..??
Alangkah ruginya mereka yang mengikut hawa nafsu bila diuji... sanggup mereka dalam kefasikkan.. sanggup mereka dalam kelaknatan Allah dan malaikat.. sanggup mereka kufur nikmat pada Allah Swt.. bila mereka diuji sedikit..mereka terus berpaling dan sanggup meletakkan ''matlamat menghalalkan cara''..pada hal diyaumil masyhar esok tiada lagi peluang untuk berkata kerana, anggota tubuh akan menjadi saksi berbicara, manakala mulut terkunci..
Mahusia itu diuji adalah kerana Allah itu mahukan kita semakin rapat kepadaNYA dan banyakkan bertaubat.. bukan menambahkan dosa atau berpaling arah serta menyalahkan orang atau takdir..
KENAPA AKU DIUJI ??
QURAN MENJAWAB :
Qs. Al-Ankabut : 2-3
“Apakah manusia itu mengira bahawa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ’Kami telah beriman’,sedang mereka tidak diuji lagi?? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.



Bahawa tidak ada yang lebih bermanfaat bagi hamba daripada melakukan perintah Allah Swt, walaupun di awalnya terasa berat. Kerana seluruh akibatnya adalah kebaikan dan menyenangkan, serta kenikmatan-kenikmatan dan kebahagiaan. Walaupun jiwanya benci, akan tetapi hal itu akan lebih baik dan bermanfaat.
AKU TAK MENDAPAT APA YG AKU INGINKAN ?? QURAN MENJAWAB :
Qs. Al-Baqarah : 216
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui”

Semakin kuat kita beramal,maka sudah pasti kita akan diuji akan ketabahan serta kesabaran kita dengan lebih tinggi.. Kita biasa dengar kisah Nabi Allah Ayob A,S. yang diujikan dengan penyakit hingga anak bini sanggup meninggalkannya.. Kisah Nabi Allah Yusoff banyak terpenjara dikeranakan Fitnah diatas ketampanannya.. Rasulullah sendiri diuji dengan lahirnya dalam anak yatim piatu dan ramai anak baginda yang meninggal ketika kecil....
kita.. kita..adakah sebesar itu..??
KENAPA UJIAN SEBERAT INI ??
QURAN MENJAWAB:
Qs. Al-Baqarah : 286
“Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”
Orang yang berakal sehat, dia akan bersabar dengan penderitaan sesaat, yang akan berbuah kenikmatan yang besar dan kebaikan yang banyak. Dan dia akan menahan diri dari kenikmatan sesaat yang mengakibatkan kepedihan yang besar dan penderitaan yang berlarut-larut. Adapun pandangan orang yang bodoh itu (dangkal), sehingga ia tidak akan melampaui permukaan dan tidak akan sampai kepada ujung akibatnya. Sementara orang yang berakal lagi cerdas akan senantiasa melihat kepada puncak akibat sesuatu yang berada di balik tirai permukaannya. Iapun akan melihat apa yang di balik tirai tersebut berupa akibat-akibat yang baik ataupun yang jahat.

KENAPA KECEWA ???
QURAN MENJAWAB :
Qs. Al-Imran : 139

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yg paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman”
Seorang hamba hendaklah menyerahkan urusan kepada Dzat yang mengetahui akibat segala perkara serta redha dengan apa yang dia pilihkan dan takdirkan untuknya, kerana dia mengharapkan dari-Nya akibat-akibat yang baik.

BAGAIMANA AKU HARUS MENGHADAPINYA ???
QURAN MENJAWAB :
Qs. Al-Baqarah : 45
“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sholat; dan sesungguhnya sholat itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk Tiada daya dan upaya kecuali atas pertolongan Allah semata”
Seorang hamba tidak boleh memiliki suatu pandangan yang mendahului keputusan Allah Swt, atau memilih sesuatu yang tidak Allah Swt. pilih... Serta memohonNya sesuatu yang kita tidak mengetahuinya. Kerana mungkin di situlah kecelakaan dan kebinasaannya, sementara kita tidak mengetahuinya. Sehingga janganlah kita memilih sesuatu mendahului pilihanNya. Bahkan semestinya kita memohon kepadaNya, pilihanNya yang baik untuk diri kita serta memohon agar menjadikan diri kita redha dengan pilihan Allah Swt. Kerana tidak ada yang lebih bermanfaat untuknya daripada hal ini

APA YANG AKU DAPAT ???
QURAN MENJAWAB :
Qs. At-Taubah : 111
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, diri, harta mereka dengan memberikan jannah untuk mereka…”
Bila seorang hamba menyerahkan urusan kepada Rabbnya serta redha dengan apa yang Allah Swt. pilihkan untuk dirinya, Allah Swt akan mengirimkan bantuanNya kepadanya untuk melakukan apa yang Allah Swt pilihkan, berupa kekuatan dan tekad serta kesabaran. Allah Swt juga akan palingkan darinya segala yang memalingkannya darinya, di mana hal itu menjadi penghalang pilihan hamba tersebut untuk dirinya. Allah Swt akan memperlihatkan kepadanya akibat-akibat baik pilihanNya untuk dirinya, yang ia tidak akan mampu mencapainya walaupun sebagian dari apa yang dia lihat pada pilihannya untuk dirinya.

Ketika seorang hamba tepat dalam menyerahkan urusan kepada Allah Swt dan redha kepadaNya,kita akan diapit oleh kelembutanNya dan kasih sayangNya dalam menjalani taqdir ini. Sehingga kita berada di antara kelembutanNya dan kasih sayangNya. Kasih sayangNya melindungi kita dari apa yang ia khuwatirkan, dan kelembutanNya membuatnya merasa ringan dalam menjalani taqdirNya.
KEPADA SIAPA AKU BERHARAP ???
QURAN MENJAWAB :
Qs. At-Taubah : 129
“Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain dari-Nya. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal”
Seandainya kita redha dengan pilihan Allah Swt maka takdir akan menghampirinya dalam keadaan kita terpuji dan mensyukuri serta dikasihi oleh Allah Swt. Bila tidak, maka taqdir tetap akan berjalan pada kita dalam keadaan  tercela dan tidak mendapatkan kasih sayangNya kerana kita bersama pilihan kita sendiri

AKU TAK SANGGUP !!!!
QURAN MENJAWAB :
Qs. Yusuf : 12
“dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yg kafir.”
Bila taqdir itu terlaksana pada seorang hamba, maka di antara sebab kuatnya tekanan taqdir itu pada dirinya adalah usahanya untuk menolaknya. Sehingga bila demikian, tiada yang lebih bermanfaat baginya daripada berserah diri dan melemparkan dirinya di hadapan taqdir dalam keadaan terkapar, seolah sebuah mayat. Dan sesungguhnya binatang buas itu tidak akan rela memakan mayat.
Oleh yang demikian janganlah kita hanya duduk diam menyerahkan pada takdir.. Perlulah kita kembali untuk mendapatkan Rahmat Ilahi agar kita tidak tergolong orang yang rugi..

Tiada ulasan:

Catat Ulasan