..bukankah kita masih punya makanan dan minuman lazat untuk dimakan, sementara diluar sana masih banyak dari saudara2 kita yang masih kelaparan?.... Begitu juga nikmat kesehatan dan kesempatan yang kita terima ....
Allah S.w.t. berfirman, ” Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan, sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat Ku kepadamu, dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku amat pedih.” (Surah Ibrahim-7)...
Bersyukurlah di atas rezki dan anugerah Allah walaupun sedikit... Nikmat Allah itu sangatlah banyak, kesehatan jasmani, pikiran yang sehat dan cerdas, pangkat dan kedudukan dsb... Namun, nikmat Allah yang paling tinggi dan mulia kedudukannya adalah NIKMAT ISLAM DAN IMAN, yang meliputi keselamatan lahir maupun bathin, dunia dan akhirat para penganutnya.... Pernahkah kita memikirkan sudah berapa banyak nikmat UDARA yang kita pergunakan untuk bernafas yang telah kita terima dari Allah secara percuma, sejak dalam kandungan sampai saat ini? NIKMAT MELIHAT, MENDENGAR, BERKATA-KATA... NIKMAT MAKAN MINUM... TIDUR.. DLL..
Namun, Al Quran menjelaskan akan keadaan dari tabiat manusia yang sesungguhnya yaitu ENGKAR DAN ZALIM... ”Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya... Dan jika kamu menghitung nikmat Allah tidaklah dapat kamu menghitungnya... Sesungguhnya manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” (Surah Ibrahim-34)... Tabiat dan sifat manusia itu telah lari dari fitrahnya.. Dimana saja berada kalau kesulitan dan kesusahan, maka secara spontan manusia akan memohon pada Allah (doa)... Tapi setelah semua kesusahan, kesulitan atau kesusahan itu tiada, maka dengan mudah pula manusia itu lupa dan berpaling dari seruan-Nya...
Padahal banyak ayat Al Quran yang memberi penegasan bahwa SYAITAN itu akan selalu menghalangi dari berbuat baik... ”Dan sungguh (syaitan itu) menghalangi mereka dari jalan yang benar, sedang mereka mengira bahwa mereka memperoleh bimbingan.” (Surah Az Zukhruf-37)...
Seharusnya setiap diri wajib mensyukuri nikmat Allah yang sudah sejak dulu diberikan-Nya.... bukankah kita masih punya makanan dan minuman lazat untuk dimakan, sementara diluar sana masih banyak dari saudara2 kita yang masih kelaparan?.... Begitu juga nikmat kesehatan dan kesempatan yang kita terima selama ini, waktu yang tenang dan nyaman, serta kesempatan waktu, kemudahan2 untuk hidup bahagia bersama keluarga, sanak-saudara di sekeliling kita..
KENAPA MASIH ADA DARI KITA YANG sering merungut, DAN SELALU BERKELUH-KESAH?... “Fabiai allai rabbikuma tukazziban.” [MAKA, NIKMAT TUHAN KAMU YANG MANAKAH YANG KAMU DUSTAKAN?]“.. (Surah Ar Rahman)...
ALLAH S.W.T. BERULANG-ULANG KALI BERTANYA SOALAN INI DI DALAM SURAH TERSEBUT....
Allah S.w.t. berfirman, ” Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan, sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat Ku kepadamu, dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku amat pedih.” (Surah Ibrahim-7)...
Bersyukurlah di atas rezki dan anugerah Allah walaupun sedikit... Nikmat Allah itu sangatlah banyak, kesehatan jasmani, pikiran yang sehat dan cerdas, pangkat dan kedudukan dsb... Namun, nikmat Allah yang paling tinggi dan mulia kedudukannya adalah NIKMAT ISLAM DAN IMAN, yang meliputi keselamatan lahir maupun bathin, dunia dan akhirat para penganutnya.... Pernahkah kita memikirkan sudah berapa banyak nikmat UDARA yang kita pergunakan untuk bernafas yang telah kita terima dari Allah secara percuma, sejak dalam kandungan sampai saat ini? NIKMAT MELIHAT, MENDENGAR, BERKATA-KATA... NIKMAT MAKAN MINUM... TIDUR.. DLL..
Namun, Al Quran menjelaskan akan keadaan dari tabiat manusia yang sesungguhnya yaitu ENGKAR DAN ZALIM... ”Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya... Dan jika kamu menghitung nikmat Allah tidaklah dapat kamu menghitungnya... Sesungguhnya manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” (Surah Ibrahim-34)... Tabiat dan sifat manusia itu telah lari dari fitrahnya.. Dimana saja berada kalau kesulitan dan kesusahan, maka secara spontan manusia akan memohon pada Allah (doa)... Tapi setelah semua kesusahan, kesulitan atau kesusahan itu tiada, maka dengan mudah pula manusia itu lupa dan berpaling dari seruan-Nya...
Padahal banyak ayat Al Quran yang memberi penegasan bahwa SYAITAN itu akan selalu menghalangi dari berbuat baik... ”Dan sungguh (syaitan itu) menghalangi mereka dari jalan yang benar, sedang mereka mengira bahwa mereka memperoleh bimbingan.” (Surah Az Zukhruf-37)...
Seharusnya setiap diri wajib mensyukuri nikmat Allah yang sudah sejak dulu diberikan-Nya.... bukankah kita masih punya makanan dan minuman lazat untuk dimakan, sementara diluar sana masih banyak dari saudara2 kita yang masih kelaparan?.... Begitu juga nikmat kesehatan dan kesempatan yang kita terima selama ini, waktu yang tenang dan nyaman, serta kesempatan waktu, kemudahan2 untuk hidup bahagia bersama keluarga, sanak-saudara di sekeliling kita..
KENAPA MASIH ADA DARI KITA YANG sering merungut, DAN SELALU BERKELUH-KESAH?... “Fabiai allai rabbikuma tukazziban.” [MAKA, NIKMAT TUHAN KAMU YANG MANAKAH YANG KAMU DUSTAKAN?]“.. (Surah Ar Rahman)...
ALLAH S.W.T. BERULANG-ULANG KALI BERTANYA SOALAN INI DI DALAM SURAH TERSEBUT....
TEPUK DADA TANYA IMAN...
Tiada ulasan:
Catat Ulasan