Tiada saat yang indah dan menarik melainkan merasai nikmat tidur.Ditambahi pula oleh mimpi sesuatu yang kita angankan terjadi dalam mimpi...tentu seronok..tetapi biasanya banyak mimpi kita terpotong dihujung jalan kerana dibangun atau''dikejutkan'' orang.Pasti akan ada ysng sambung semula tidur mengharapkan ianya bersambung walaupun ianya adalah ''mainan tidur''.Inilah saat kelalian diri manusia itu bermula.
Tidur sebenarnya adalah rehat pada istilah. Tidur pula adalah mati sementara dalam syariat islam. Ada orang suka tudur bila dapat musibah dan ada pula yang tidak boleh tidur kerana memikirkan musbbah atau lainnya.Maka kita hendaklah berusaha untuk bersabar dan mengharap pahala dari Allah dengan musibah itu. Termasuk ketika Anda tidak selesa disaat beristirehat, mungkin juga kerana ada gangguan makhluk halus maupun makhluk ‘kasar’. Jadikan pengalaman pahit Anda dalam hidup ini sebagai sumber pahala. hadirkanlah perasaan mengharapkan keredhaan hidup dari Allah SWT.Dari Abu Hurairah r.a, bahawa Rasullullah bersabda;
“Tidak ada satu musibah yang menimpa setiap muslim, baik rasa sakit, bingung, sedih, resah yang mendalam, sampai duri yang mengenai tusuk di badannya, kecuali Allah jadikan hal itu sebagai sebab pengampunan dosa-dosanya.”
(HR. Bukhari 5641).
Tidur..... sekuat apapun manusia, dia menjadi sangat lemah ketika tidur. Orang yang tidur lelap, boleh menjadi sasaran bagi makhluk jahat di sekitarnya. Jika dia boleh merasa aman dari gangguan manusia, tidak ada jaminan aman pula dari gangguan makhluk yang halus. Itulah jin yang jahat. Jika mereka(jin dan syaitan) tidak mengganggu manusia di alam nyata, mereka akan mengganggu waktu tidur
Itulah kesempatan terbesar bagi syaitan untuk bertindak nakal, mengganggu manusia.
Dari Abu Hurairah r.a,Rasulullah bersabda;
“Mimpi itu ada tiga macam: bisikan hati, ditakuti syaitan, dan kabar gembira dari Allah.”
Tidur..... sekuat apapun manusia, dia menjadi sangat lemah ketika tidur. Orang yang tidur lelap, boleh menjadi sasaran bagi makhluk jahat di sekitarnya. Jika dia boleh merasa aman dari gangguan manusia, tidak ada jaminan aman pula dari gangguan makhluk yang halus. Itulah jin yang jahat. Jika mereka(jin dan syaitan) tidak mengganggu manusia di alam nyata, mereka akan mengganggu waktu tidur
Itulah kesempatan terbesar bagi syaitan untuk bertindak nakal, mengganggu manusia.
Dari Abu Hurairah r.a,Rasulullah bersabda;
“Mimpi itu ada tiga macam: bisikan hati, ditakuti syaitan, dan kabar gembira dari Allah.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Jika gangguan dari luar, manusia akan meminta bantuan orang lain untuk mengusirnya. Tapi ini tidak berlaku ketika dalam mimpi.Kita tidak mungkin memanggil teman, suami, atau isteri untuk mengusir setan yang mengganggu kita dalam dunia mimpi.
Jika gangguan dari luar, manusia akan meminta bantuan orang lain untuk mengusirnya. Tapi ini tidak berlaku ketika dalam mimpi.Kita tidak mungkin memanggil teman, suami, atau isteri untuk mengusir setan yang mengganggu kita dalam dunia mimpi.
Kerana itulah, orang yang tidur tanpa berdzikir terlebih dahulu, akan menjadi penyesalan baginya(mengalami gangguan).
Dalam al-Adzkar, an-Nawawi membuat judul bab:
“Bab Makruh Tidur tanpa Berdzikir kepada Allah (sebelum tidur)” (al-Adzkar, Hal. 95). Selanjutnya, an-Nawawi menyebutkan hadis berikut; Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Siapa yang tidur, sementara tidak berdzikir ketika hendak tidur, akan menjadi penyesalan baginya di hadapan Allah.”
(HR. Abu Daud 4856 dan dishahihkan al-Albani).
Malaikat dan Syaitan Menghadiri Seseorang yang Hendak tidur
Dalam hadist yang berasal dari Jabir bin Abdullah, dinyatakan:“Apabila manusia berbaring di pembaringannya (akan tidur), malaikat dan syaitan segera menghampirinya. Malaikat membisikkan, “Akhiri (malam-mu) dengan kebaikan”, sedangkan syaitan membisikan, “Akhiri (malam-mu) dengan keburukan”.
Malaikat dan Syaitan Menghadiri Seseorang yang Hendak tidur
Dalam hadist yang berasal dari Jabir bin Abdullah, dinyatakan:“Apabila manusia berbaring di pembaringannya (akan tidur), malaikat dan syaitan segera menghampirinya. Malaikat membisikkan, “Akhiri (malam-mu) dengan kebaikan”, sedangkan syaitan membisikan, “Akhiri (malam-mu) dengan keburukan”.
Apabila dia berdzikir menyebut nama Allah kemudian tidur, maka malaikat melindungi dia di malam itu.”
(HR. Ibnu Hibban 5533, Hakim dalam al-Mustadrak 1969 dan beliau shahihkan, kemudian disepakati oleh Adz-Dzahabi).
Di saat manusia tidur,mohonlah pertolongan dan perlindungan kepada Allah Swt. Untuk mendapatkan jaminan keamanan ini, Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita berbagai doa dan dzikir sebelum tidur.Rutinkanlah doa ini, setiap kali hendak tidur:
Di saat manusia tidur,mohonlah pertolongan dan perlindungan kepada Allah Swt. Untuk mendapatkan jaminan keamanan ini, Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita berbagai doa dan dzikir sebelum tidur.Rutinkanlah doa ini, setiap kali hendak tidur:
1. Ruqyah
Bacaan ini telah disebutkan di pembahasan doa yang dibaca orang sakit. Namun, mengingat bacaan ini erat kaitannya dengan kegiatan tidur, maka di kesempatan ini perlu kita sebutkan ulang.Yang dimaksud ruqyah itu adalah membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas, kemudian ditiupkan ke dua tangan, lalu diusapkan ke seluruh tubuh yang boleh dijangkau tangan, sambil berbaring.
Hadis selengkapnya:
Dari Saidatina Aisyah r.a beliau mengatakan:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَنْفُثُ عَلَى نَفْسِهِ فِي المَرَضِ الَّذِي مَاتَ فِيهِ بِالْمُعَوِّذَاتِ، فَلَمَّا ثَقُلَ كُنْتُ أَنْفِثُ عَلَيْهِ بِهِنَّ، وَأَمْسَحُ بِيَدِ نَفْسِهِ لِبَرَكَتِهَا
''Rasulullah membaca Al-Mu’awidzat, lalu meniupkan tangan untuk diusap ke badannya ketika beliau sakit disaat menghampiri kewafatannya. Ketika Rasulullah sudah sangat parah, aku (Aisyah) yang meniupkan ke tangan dengan bacaan surat tersebut, dan aku gunakan tangan beliau untuk mengusap badan beliau, karena tangan beliau berkah.''
Bacaan ini telah disebutkan di pembahasan doa yang dibaca orang sakit. Namun, mengingat bacaan ini erat kaitannya dengan kegiatan tidur, maka di kesempatan ini perlu kita sebutkan ulang.Yang dimaksud ruqyah itu adalah membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas, kemudian ditiupkan ke dua tangan, lalu diusapkan ke seluruh tubuh yang boleh dijangkau tangan, sambil berbaring.
Hadis selengkapnya:
Dari Saidatina Aisyah r.a beliau mengatakan:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَنْفُثُ عَلَى نَفْسِهِ فِي المَرَضِ الَّذِي مَاتَ فِيهِ بِالْمُعَوِّذَاتِ، فَلَمَّا ثَقُلَ كُنْتُ أَنْفِثُ عَلَيْهِ بِهِنَّ، وَأَمْسَحُ بِيَدِ نَفْسِهِ لِبَرَكَتِهَا
''Rasulullah membaca Al-Mu’awidzat, lalu meniupkan tangan untuk diusap ke badannya ketika beliau sakit disaat menghampiri kewafatannya. Ketika Rasulullah sudah sangat parah, aku (Aisyah) yang meniupkan ke tangan dengan bacaan surat tersebut, dan aku gunakan tangan beliau untuk mengusap badan beliau, karena tangan beliau berkah.''
(HR. Bukhari no. 5735)
2. Tidur dengan Nama Allah
بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوتُ وَأَحْيَا
BISMIKA ALLAHUMMA AMUUTU WA AHYAA
“Dengan Nama-Mu ya Allah, aku mati dan aku hidup.”
Keterangan:
Orang yang sedang tidur, sejatinya sedang Allah wafatkan. Allah berfirman:
اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنْفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَى عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْأُخْرَى إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى
“Allah mewafatkan jiwa (orang) ketika matinya dan (mewafatkan) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia(ALLAH SWT) tahan jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya (sehingga tidak bangun dari tidurnya) dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan.”
بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوتُ وَأَحْيَا
BISMIKA ALLAHUMMA AMUUTU WA AHYAA
“Dengan Nama-Mu ya Allah, aku mati dan aku hidup.”
Keterangan:
Orang yang sedang tidur, sejatinya sedang Allah wafatkan. Allah berfirman:
اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنْفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَى عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْأُخْرَى إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى
“Allah mewafatkan jiwa (orang) ketika matinya dan (mewafatkan) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia(ALLAH SWT) tahan jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya (sehingga tidak bangun dari tidurnya) dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan.”
(QS. Az-Zumar: 42)
Kerana itulah, ketika hendak tidur, kita membaca : Dengan Nama-Mu ya Allah, aku mati dan aku hidup. Maknanya, aku mati ketika tidur dan aku hidup ketika bangun.
Dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَنَامَ قَالَ: «بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوتُ وَأَحْيَا
“Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hendak tidur, beliau membaca: Bismika Allahumma amuutu wa ahyaa..
Kerana itulah, ketika hendak tidur, kita membaca : Dengan Nama-Mu ya Allah, aku mati dan aku hidup. Maknanya, aku mati ketika tidur dan aku hidup ketika bangun.
Dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَنَامَ قَالَ: «بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوتُ وَأَحْيَا
“Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hendak tidur, beliau membaca: Bismika Allahumma amuutu wa ahyaa..
(HR. Bukhari 6324)
3. Ayat Kursi
3. Ayat Kursi
Baca ayat kursi sebelum tidur. Jika Anda belum hafal, bisa buka surat Al-Baqarah ayat: 255. Bacaan ini sebelum tidur memiliki keutamaan yang besar.
Dikatakan pada satu ketika Abu Hurairah r.a. telah diamanahkan oleh Rasulullah S.A.W. untuk menjaga gudang hasil zakat. Pada suatu malam Abu Hurairah r.a. telah ternampak seseorang mengendap-gendap hendak mencuri, lalu ditangkapnya. Orang itu pun hendak dibawanya berjumpa Rasulullah S.A.W. tetapi pencuri itu merayu minta dikasihani seraya menyatakan bahawa dia mencuri untuk menyarai keluarganya yang kelaparan.
Abu Hurairah r.a. merasa kasihan lalu melepaskan pencuri itu dengan amaran agar tidak mengulangi perbuatannya lagi.
Keesokkan harinya perkara tersebut dilaporkan kepada Rasulullah S.A.W. Rasulullah S.A.W. tersenyum lalu bersabda bahawa pencuri itu pasti akan kembali.
Ternyata keesokkan malamnya pencuri itu datang lagi. Sekali lagi Abu Hurairah r.a. menangkap pencuri itu lalu hendak dibawanya berjumpa dengan Rasulullah S.A.W. Sekali lagi, pencuri itu merayu sehinggakan Abu Hurairah r.a. merasa kasihan lalu melepaskannya sekali lagi.
Keesokkan harinya, dia melaporkan hal tersebut kepada Rasulullah S.A.W. yang mengulangi sabdanya bahawa pencuri itu pasti akan kembali.Apabila pencuri itu ditangkap sekali lagi Abu Hurairah r.a. mengancam akan membawanya berjumpa Rasulullah S.A.W. Pencuri itu merayu meminta dibebaskan sekali lagi lagi.
Apabila Abu Hurairah r.a. enggan melepaskannya, pencuri itu menyatakan dia akan mengajar sesuatu yang baik sekiranya ia di bebaskan. Pencuri itu menyatakan bahawa sekiranya seseorang itu membaca ayat Kursi sebelum tidur syaitan tidak akan menggangguinya. Abu Hurairah r.a. merasa tersentuh mendengarkan ajaran pencuri itu lalu melepaskannya pergi.
إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ، فَاقْرَأْ آيَةَ الكُرْسِيِّ: {اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلَّا هُوَ الحَيُّ القَيُّومُ}، حَتَّى تَخْتِمَ الآيَةَ، فَإِنَّكَ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ، وَلاَ يَقْرَبَنَّكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ
“Jika kamu hendak tidur, bacalah ayat kursi sampai selesai satu ayat. Maka akan ada penjaga dari Allah untukmu, dan setan tidak akan mendekatimu sampai pagi.”
(HR. Bukhari 2311)
Keesokkan harinya dia melapurkan peristiwa tersebut kepada Rasulullah S.A.W. yang bersabda, pencuri yang ditemuinya itu adalah pembohong besar, tetapi apa yang diajarkan kepada Abu Hurairah r.a. itu adalah perkara yang benar. Sebenarnya pencuri itu adalah syaitan yang dilaknat.
4. Dua Ayat Terakhir Surat Al-Baqarah
Dua ayat terakhir surat Al-Baqarah, mulai: [آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ] sampai selesai. Tepatnya surat Al-Baqarah ayat 285 dan 286. Dua ayat ini cukup bagi Anda dari segala sesuatu.
1. Dua ayat terakhir surat Al-Baqarah, sarat dengan kandungan makna iman, islam, bergantung kepada Allah, memohon pertolongan-Nya, tawakkal kepada-Nya, diakhiri dengan permohonan ampunan dan rahmat.
2. Makna “dua ayat ini cukup bagi pembacanya” : dua ayat ini akan menjaganya dari segala keburukan, dan melindunginya dari segala yang dibenci. Ada sebagian ulama yang mengatakan; dua ayat ini menjadi sebab baginya untuk bangun malam. Sehingga mudah melakukan tahajud.
[keterangan Dr. Dib Bagha dalam Ta’liq Shahih Bukhari, 5/84]
Dari Abu Mas’ud Al-badri r.a,Rasulullah bersabda:
الآيَتَانِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ البَقَرَةِ، مَنْ قَرَأَهُمَا فِي لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ
“Dua ayat di akhir surat Al-Baqarah, siapa yang membacanya di suatu malam, itu sudah cukup baginya.”
Dua ayat terakhir surat Al-Baqarah, mulai: [آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ] sampai selesai. Tepatnya surat Al-Baqarah ayat 285 dan 286. Dua ayat ini cukup bagi Anda dari segala sesuatu.
1. Dua ayat terakhir surat Al-Baqarah, sarat dengan kandungan makna iman, islam, bergantung kepada Allah, memohon pertolongan-Nya, tawakkal kepada-Nya, diakhiri dengan permohonan ampunan dan rahmat.
2. Makna “dua ayat ini cukup bagi pembacanya” : dua ayat ini akan menjaganya dari segala keburukan, dan melindunginya dari segala yang dibenci. Ada sebagian ulama yang mengatakan; dua ayat ini menjadi sebab baginya untuk bangun malam. Sehingga mudah melakukan tahajud.
[keterangan Dr. Dib Bagha dalam Ta’liq Shahih Bukhari, 5/84]
Dari Abu Mas’ud Al-badri r.a,Rasulullah bersabda:
الآيَتَانِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ البَقَرَةِ، مَنْ قَرَأَهُمَا فِي لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ
“Dua ayat di akhir surat Al-Baqarah, siapa yang membacanya di suatu malam, itu sudah cukup baginya.”
(HR. Bukhari 4008 & Muslim 807)
5. Zikir Pelepas Lelah
Manusia yang sedang menahan rasa sakit, terkadang membuat ianya sangat lemah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan zikir yang boleh menambah kekuatan bagi manusia, sehingga mengurangi kelemahan badan kerana sakit atau kerana aktiviti lainnya.Zikir itu adalah membaca tasbih 33 kali, tahmid 33 kali dan takbir 34 kali, sehingga genap 100.
Tasbih : سُبْحَانَ اللهِ [SUBHAANALLAH]
Tahmid : الْحَمْدُ للهِ [ALHAMDULILLAH]
Takbir : اللهُ أَكْبَرُ [ALLAHU AKBAR]
Dari Ali bin Abi Thalib r.a, bahwa Fatimah pernah mengadukan tangannya yang melecet kerana sering mengiling makanan. Ketika itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam baru memililki seorang budak. Fatimahpun datang ke rumah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (berharap diberi budak sebagai pembantu), namun beliau tidak ada dan hanya menemui Aisyah. Fatimah menyampaikan keluhannya kepada Aisyah. Setelah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang, Aisyah memberitahu tentang kedatangan Fatimah kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Malam harinya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi kami (Ali dan Fatimah). Sementara kami sudah di tempat tidur. Kamipun beranjak berdiri, namun Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyelahi: “Tetap di tempat.” Beliaupun duduk diantara kami, sampai aku boleh merasakan dinginnya kaki beliau sampai ke dadaku. Beliau bersabda:
ألا أعلمكما خيرا مما سألتما، إذا أخذتما مضاجعكما، أن تكبرا الله أربعا وثلاثين، وتسبحاه ثلاثا وثلاثين، وتحمداه ثلاثا وثلاثين، فهو خير لكما من خادم
“Akan aku ajari kalian, sesuatu yang lebih baik dari pada yang kalian minta. Jika kalian hendak tidur, bacalah takbir [ALLAHU AKBAR] 34 kali, tasbih [SUBHANALLAH] 33 kali, dan tahmid [ALHAMDULILLAH] 33 kali. itu lebih baik bagi kalian dari pada seorang pembantu.”
Manusia yang sedang menahan rasa sakit, terkadang membuat ianya sangat lemah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan zikir yang boleh menambah kekuatan bagi manusia, sehingga mengurangi kelemahan badan kerana sakit atau kerana aktiviti lainnya.Zikir itu adalah membaca tasbih 33 kali, tahmid 33 kali dan takbir 34 kali, sehingga genap 100.
Tasbih : سُبْحَانَ اللهِ [SUBHAANALLAH]
Tahmid : الْحَمْدُ للهِ [ALHAMDULILLAH]
Takbir : اللهُ أَكْبَرُ [ALLAHU AKBAR]
Dari Ali bin Abi Thalib r.a, bahwa Fatimah pernah mengadukan tangannya yang melecet kerana sering mengiling makanan. Ketika itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam baru memililki seorang budak. Fatimahpun datang ke rumah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (berharap diberi budak sebagai pembantu), namun beliau tidak ada dan hanya menemui Aisyah. Fatimah menyampaikan keluhannya kepada Aisyah. Setelah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang, Aisyah memberitahu tentang kedatangan Fatimah kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Malam harinya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi kami (Ali dan Fatimah). Sementara kami sudah di tempat tidur. Kamipun beranjak berdiri, namun Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyelahi: “Tetap di tempat.” Beliaupun duduk diantara kami, sampai aku boleh merasakan dinginnya kaki beliau sampai ke dadaku. Beliau bersabda:
ألا أعلمكما خيرا مما سألتما، إذا أخذتما مضاجعكما، أن تكبرا الله أربعا وثلاثين، وتسبحاه ثلاثا وثلاثين، وتحمداه ثلاثا وثلاثين، فهو خير لكما من خادم
“Akan aku ajari kalian, sesuatu yang lebih baik dari pada yang kalian minta. Jika kalian hendak tidur, bacalah takbir [ALLAHU AKBAR] 34 kali, tasbih [SUBHANALLAH] 33 kali, dan tahmid [ALHAMDULILLAH] 33 kali. itu lebih baik bagi kalian dari pada seorang pembantu.”
(HR. Bukhari 3113 dan Muslim 2727)
Semenjak mendengar petua Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tadi, Ali tak pernah lalai meninggalkan wirid tadi. Ia selalu membacanya, bahkan di malam perang Shiffin
Semenjak mendengar petua Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tadi, Ali tak pernah lalai meninggalkan wirid tadi. Ia selalu membacanya, bahkan di malam perang Shiffin
(HR. Bukhari keterangan hadis no. 5362)
6. Agar Diwafatkan di Atas Fitrah
Sebelum tidur Anda berwudhu, ketika sudah berbaring, baca:
اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِي إِلَيْكَ، وَوَجَّهْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ، رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ، لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ، آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ، وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ
ALLAHUMMA ASLAMTU NAFSII ILAIKA, WA WAJJAHTU WAJHII ILAIKA, WA FAWWAD-TU AMRII ILAIKA, WA ALJA’-TU DZAHRII ILAIKA, RAGHBATAN WA RAHBATAN ILAIKA. LA MALJA-A WA LAA MANJAA MINKA ILLAA ILAIKA. AAMAN-TU BI KITAABIKAL-LA-DZII ANZALTA WA BI NABIYYIKAL-LA-DZII ARSALTA
Ya Allah, aku pasrahkan jiwaku kepada-Mu, aku hadapkan wajahku kepada-Mu, aku pasrahkan urusanku kepada-Mu, aku Sandarkan diriku kepada-Mu, kerana mengahrapkan pahala-Mu dan takut adzab-Mu, tiada tempat bersandar dan menyelamatkan diri dari hukuman-Mu kecuali berlindung kepada-Mu. Aku beriman kepada kitab-Mu yang telah Engkau turunkan, dan kepada nabi-Mu yang telah Engkau utuskan.
Keutamaan:
Siapa yang membaca doa ini sebelum tidur, kemudian malam harinya dia meninggal, maka dia mati di atas fitrah (islam). Dan jika bangun di pagi hari, maka dia mendapat pahala.
Dari al-Barra’ bin Azib radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada beliau:
إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ، فَتَوَضَّأْ وَضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ، ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الأَيْمَنِ، وَقُلْ: اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِي إِلَيْكَ، ….، فَإِنْ مُتَّ مُتَّ عَلَى الفِطْرَةِ وَإِنْ أَصْبَحْتَ أَصَبْتَ أَجْرًا فَاجْعَلْهُنَّ آخِرَ مَا تَقُولُ “
“Jika kamu hendak tidur, berwudhulah seperti wudhu ketika solat. Kemudian berbaringlah miring ke kanan dan ucapkan: Allahumma aslamtu nafsii ilaika…. Jika kamu meninggal maka kamu mati dia atas fitrah, dan jika bangun pagi maka kamu mendapatkan pahala. Jadikanlah bacaan ini yang terakhir kamu ucapkan.”
Sebelum tidur Anda berwudhu, ketika sudah berbaring, baca:
اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِي إِلَيْكَ، وَوَجَّهْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ، رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ، لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ، آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ، وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ
ALLAHUMMA ASLAMTU NAFSII ILAIKA, WA WAJJAHTU WAJHII ILAIKA, WA FAWWAD-TU AMRII ILAIKA, WA ALJA’-TU DZAHRII ILAIKA, RAGHBATAN WA RAHBATAN ILAIKA. LA MALJA-A WA LAA MANJAA MINKA ILLAA ILAIKA. AAMAN-TU BI KITAABIKAL-LA-DZII ANZALTA WA BI NABIYYIKAL-LA-DZII ARSALTA
Ya Allah, aku pasrahkan jiwaku kepada-Mu, aku hadapkan wajahku kepada-Mu, aku pasrahkan urusanku kepada-Mu, aku Sandarkan diriku kepada-Mu, kerana mengahrapkan pahala-Mu dan takut adzab-Mu, tiada tempat bersandar dan menyelamatkan diri dari hukuman-Mu kecuali berlindung kepada-Mu. Aku beriman kepada kitab-Mu yang telah Engkau turunkan, dan kepada nabi-Mu yang telah Engkau utuskan.
Keutamaan:
Siapa yang membaca doa ini sebelum tidur, kemudian malam harinya dia meninggal, maka dia mati di atas fitrah (islam). Dan jika bangun di pagi hari, maka dia mendapat pahala.
Dari al-Barra’ bin Azib radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada beliau:
إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ، فَتَوَضَّأْ وَضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ، ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الأَيْمَنِ، وَقُلْ: اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِي إِلَيْكَ، ….، فَإِنْ مُتَّ مُتَّ عَلَى الفِطْرَةِ وَإِنْ أَصْبَحْتَ أَصَبْتَ أَجْرًا فَاجْعَلْهُنَّ آخِرَ مَا تَقُولُ “
“Jika kamu hendak tidur, berwudhulah seperti wudhu ketika solat. Kemudian berbaringlah miring ke kanan dan ucapkan: Allahumma aslamtu nafsii ilaika…. Jika kamu meninggal maka kamu mati dia atas fitrah, dan jika bangun pagi maka kamu mendapatkan pahala. Jadikanlah bacaan ini yang terakhir kamu ucapkan.”
(HR. Bukhari 6311 dan Muslim 2710)
~wallahua'lam
~jaksa kortaraja
@ sila sertai network kami disebelah kiri @ sertai tapak kami disebelah untuk anda semua terus mendapat paparan secara auto-->>taip ''networkedblogs'' di atas sekali tapak carian facebook...
Tiada ulasan:
Catat Ulasan