..“Sesungguhnya hatiku (terkadang) terlalaikan dari dzikir, dan sesungguhnya aku memohon ampun kepada Allah seratus kali dalam satu hari.”...
السَّـــلام عليكم ورحـمة اللَّــه وبـركـاتـه
MEMBUKA PINTU REZEQI DENGAN ISTIGHFAR
Firman Allah ta’ala,
“فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّاراً . يُرْسِلِ السَّمَاء عَلَيْكُم مِّدْرَاراً . وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَاراً” (نوح: 10-12)
... Ertinya: “Aku (Nabi Nuh) berkata (pada mereka), “Beristighfarlah kepada Rabb kalian, sungguh Dia Maha Pengampun. Niscaya DIA akan menurunkan kepada kalian hujan yang lebat dari langit. Dan Dia akan memperbanyak harta serta anak-anakmu, juga mengadakan kebun-kebun dan sungai-sungai untukmu”.
[QS. Nuh: 10-12.]
Ayat di atas menjelaskan bahawa diantara buah istighfar: turunnya hujan, lancarnya rezeki, banyaknya keturunan, suburnya kebun serta mengalirnya sungai.
Kerananya, dikisahkan dalam Tafsir al-Qurthubi, bahawa suatu hari ada orang yang mengadu kepada al-Hasan al-Bashri tentang masalahnya, maka beliaupun berkata, “Beristighfarlah kepada Allah”. Kemudian datang lagi orang yang mengadu tentang kemiskinan, beliaupun memberi jawaban, “Beristighfarlah kepada Allah”. Terakhir ada yang meminta agar didoakan agar dikurniakan anak, al-Hasan mengulanginya, “Beristighfarlah kepada Allah”.
Ar-Rabi’ bin Shabih yang kebetulan hadir di situ bertanya, “Kenapa engkau menyuruh mereka semua untuk beristighfar?”.
Maka al-Hasan al-Bashri pun menjawab, “Aku tidak mengatakan hal itu dari diriku sendiri. Namun sungguh Allah telah berfirman dalam surat Nuh: “Aku (Nabi Nuh) berkata (pada mereka), “Beristighfarlah kepada Rabb kalian, sungguh Dia Maha Pengampun. Nescaya DIA akan menurunkan kepada kalian hujan yang lebat dari langit. Dan Dia akan memperbanyak harta serta anak-anakmu, juga mengadakan kebun-kebun dan sungai-sungai untukmu”
~~ واللَّـه اعـلـم ~~
بِـسْــــــــمِ الـلَّـــهِ الـرَّ حـْــمَـنِ الـرَّ حِـــيـْم
لآ إله إلاَّ الـلَّــه قَـبْلَ كُـلِّ أَحَـدٍ , لآ إله إلاَّ الـلَّــه بَـعْـدَ كُـلِّ أَحَـدِ, لآ إله إلاَّ الله يَـبْقَـى رَ بُّـنَـا
وَ يَـفْنَى كُـلِّ أَحـَد
TIADA TUHAN MELAINKAN ALLAH SEBELUM ADANYA SESUATU ,TIADA TUHAN MELAINKAN ALLAH SESUDAH LUPUT TIAP SESUATU ,TIADA TUHAN MELAINKAN ALLAH KEKAL TUHAN KAMI DAN FANANYA TIAP-TIAP SESUATU
BERISTIGHFAR
Istighfar - MEMOHON AMPUN KEPADA ALLAH - merupakan sunnah seluruh para Nabi dan Rasul -’alaihimush shalatu was salam-
1] Lihatlah NABI ADAM -alaihis salam-, Allah berfirman tentang istighfar (permohonan maghfirah) beliau dan isterinya, Hawa,
قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Keduanya berkata: “Ya Rabb kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.” (al-A’raf: 23)....
2] Dan tentang NABI NUH -’alaihis salam- Allah ta’ala berfirman,
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَنْ دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
“Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan.” (Nuh: 28)...
3] Tentang NABI MUSA -’alaihis salam- Allah berfirman,
قَالَ رَبِّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي فَغَفَرَ لَهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
“Musa berdoa: “Ya Rabbku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri kerana itu ampunilah aku”... Maka Allah mengampuninya, sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (al-Qashash: 16)...
4] NABI DAUD -’alaihis salam- juga beristighfar kepada Allah.... Allah SWT berfirman,
وَظَنَّ دَاوُودُ أَنَّمَا فَتَنَّاهُ فَاسْتَغْفَرَ رَبَّهُ وَخَرَّ رَاكِعًا وَأَنَابَ
“Dan Daud mengetahui bahwa Kami mengujinya; maka ia meminta ampun kepada Rabbnya lalu menyungkur sujud dan bertaubat.” (Shad: 24)....
5] NABI SULAIMAN -’alaihis salam- juga memohon ampun kepada Allah,
قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي ۖ إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
“Ia berkata: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi”.” (Shad: 35)....
6] Dan Para Nabi dan Rasul lainnya pun beristighfar kepada Allah, terlebih utama adalah Nabi kita MUHAMMAD -shallallahu ‘alaihi wa sallam-.... Imam Muslim -rahimahullah- menyebutkan hadits dalam shahihnya,
حدثنا يحيى بن يحيى وقتيبة بن سعيد وأبو الربيع العتكي جميعا عن حماد قال يحيى أخبرنا حماد بن زيد عن ثابت عن أبي بردة عن الأغر المزني وكانت له صحبة أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: (( إنه لَيُغَانُ على قلبي وإِنِّي لأَستغفر الله في اليوم مائةَ مرةٍ))
Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda, “Sesungguhnya hatiku (terkadang) terlalaikan dari dzikir, dan sesungguhnya aku memohon ampun kepada Allah seratus kali dalam satu hari.”...
LIHATLAH! Betapa Nabi kita -shallallahu ‘alaihi wa sallam- seorang yang maksum, terjaga dari dosa-dosa, dan mendapatkan ampunan, baik untuk yang telah lalu, maupun yang akan datang, beliau -shallallahu ‘alaihi wa sallam- tetap memperbanyakkan istighfar kepada Allah subhanahu wa ta’ala.... Maka kita yang berada sangat-sangat jauh di bawah kedudukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tentu lebih layak untuk memperbanyak istighfar, memohon ampun kepada Allah subhanahu wa ta’ala.....
LAKUKANLAH ISTIGFAR WALAUPUN SECARA PENDEK SEKALIPUN DAN BIARLAH IANYA BERISTIQAMAH (BERLANJUTAN /KERAP)BAGI YANG INGIN MEMULAKAN DAN APAPERBUATAN KITA SERTA APA YANG TERLIHAT OLEH KITA MAKA LINTASKAN DIFIKIRAN SERTA SEBUT DILIDAH '' ASTAGFIRULLAH HAL'AZIM''...
لآ إلــه إلاَّ الـلَّـــه أَلْـمَـلِـكُ الْــحَـقُّ الْـمُـبِيْنُ محـمد رسـول اللّـه صَـادِقُ الْـوَعْـدِ الآَمِــيْنِ
لآ إلــه إلاَّ الـلَّــه مـحـمـد رسـول اللَّـه فِـيْ كُـلِّ لَـمْـحَــةٍوَ نَـفَـسٍ عَـدَدَمَـا وَ سِـعَـهُ عِــلْـمُ الـلَّـــهِ بـِـسْــمِ اللَّـه والـلَّـــه و مِـنَ الـلَّـــه عـلـى الـلَّـــه و فِيْ الـلَّـــه
وَااللَّـهُ الْـغَـنِـىُّ وَانْـتُـمُ الْـفُـقَـرَآءُ وَهُـوَ مَـعَـكُـمْ أيْـنَ مَـا كُـنْـتُـمُ . وَاللَّـهُ بِمَـا تَـعْـمَلُـوْنَ بَـصِـيْـرٌ . وَهُـوَ عَـلِـيْـمٌ بِـذَاتِ الْـصَّـدُوْرِ .
سُـبُحـَانَـكَ اللَّـهُمَّ و بِـحَـمْـدِكَ أشْـهَدُ أنْ لآ إلـهَ إلاَّ أنْـتَ أسْـتَغْـفِرُكَ وأتـُوْبُ إلَـيْكَ. وَ لآحَـوْلَ
.وَ لآ قُـوَّةَ إلاَّ بِـاللَّـهِ الْـعَـلِيِّ الـعَـظِـيْـم
وَصَـلَّى اللهُ على سَـيِّـدِنَـا محـمـدٍ وعلى آلـهِ وصَـحْبِـهِ أجْـمَـعِـيْـنَ . وَآخِـرُ دَعْـوَنَـا أن
.الْـحـَمْـدُ لِلَّـهِ رَبِّ الْـعـَالَـمِـيْـن
السَّـــلام عليكم ورحـمة اللَّــه وبـركـاتـه
MEMBUKA PINTU REZEQI DENGAN ISTIGHFAR
Firman Allah ta’ala,
“فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّاراً . يُرْسِلِ السَّمَاء عَلَيْكُم مِّدْرَاراً . وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَاراً” (نوح: 10-12)
... Ertinya: “Aku (Nabi Nuh) berkata (pada mereka), “Beristighfarlah kepada Rabb kalian, sungguh Dia Maha Pengampun. Niscaya DIA akan menurunkan kepada kalian hujan yang lebat dari langit. Dan Dia akan memperbanyak harta serta anak-anakmu, juga mengadakan kebun-kebun dan sungai-sungai untukmu”.
[QS. Nuh: 10-12.]
Ayat di atas menjelaskan bahawa diantara buah istighfar: turunnya hujan, lancarnya rezeki, banyaknya keturunan, suburnya kebun serta mengalirnya sungai.
Kerananya, dikisahkan dalam Tafsir al-Qurthubi, bahawa suatu hari ada orang yang mengadu kepada al-Hasan al-Bashri tentang masalahnya, maka beliaupun berkata, “Beristighfarlah kepada Allah”. Kemudian datang lagi orang yang mengadu tentang kemiskinan, beliaupun memberi jawaban, “Beristighfarlah kepada Allah”. Terakhir ada yang meminta agar didoakan agar dikurniakan anak, al-Hasan mengulanginya, “Beristighfarlah kepada Allah”.
Ar-Rabi’ bin Shabih yang kebetulan hadir di situ bertanya, “Kenapa engkau menyuruh mereka semua untuk beristighfar?”.
Maka al-Hasan al-Bashri pun menjawab, “Aku tidak mengatakan hal itu dari diriku sendiri. Namun sungguh Allah telah berfirman dalam surat Nuh: “Aku (Nabi Nuh) berkata (pada mereka), “Beristighfarlah kepada Rabb kalian, sungguh Dia Maha Pengampun. Nescaya DIA akan menurunkan kepada kalian hujan yang lebat dari langit. Dan Dia akan memperbanyak harta serta anak-anakmu, juga mengadakan kebun-kebun dan sungai-sungai untukmu”
~~ واللَّـه اعـلـم ~~
بِـسْــــــــمِ الـلَّـــهِ الـرَّ حـْــمَـنِ الـرَّ حِـــيـْم
لآ إله إلاَّ الـلَّــه قَـبْلَ كُـلِّ أَحَـدٍ , لآ إله إلاَّ الـلَّــه بَـعْـدَ كُـلِّ أَحَـدِ, لآ إله إلاَّ الله يَـبْقَـى رَ بُّـنَـا
وَ يَـفْنَى كُـلِّ أَحـَد
TIADA TUHAN MELAINKAN ALLAH SEBELUM ADANYA SESUATU ,TIADA TUHAN MELAINKAN ALLAH SESUDAH LUPUT TIAP SESUATU ,TIADA TUHAN MELAINKAN ALLAH KEKAL TUHAN KAMI DAN FANANYA TIAP-TIAP SESUATU
BERISTIGHFAR
Istighfar - MEMOHON AMPUN KEPADA ALLAH - merupakan sunnah seluruh para Nabi dan Rasul -’alaihimush shalatu was salam-
1] Lihatlah NABI ADAM -alaihis salam-, Allah berfirman tentang istighfar (permohonan maghfirah) beliau dan isterinya, Hawa,
قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Keduanya berkata: “Ya Rabb kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.” (al-A’raf: 23)....
2] Dan tentang NABI NUH -’alaihis salam- Allah ta’ala berfirman,
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَنْ دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
“Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan.” (Nuh: 28)...
3] Tentang NABI MUSA -’alaihis salam- Allah berfirman,
قَالَ رَبِّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي فَغَفَرَ لَهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
“Musa berdoa: “Ya Rabbku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri kerana itu ampunilah aku”... Maka Allah mengampuninya, sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (al-Qashash: 16)...
4] NABI DAUD -’alaihis salam- juga beristighfar kepada Allah.... Allah SWT berfirman,
وَظَنَّ دَاوُودُ أَنَّمَا فَتَنَّاهُ فَاسْتَغْفَرَ رَبَّهُ وَخَرَّ رَاكِعًا وَأَنَابَ
“Dan Daud mengetahui bahwa Kami mengujinya; maka ia meminta ampun kepada Rabbnya lalu menyungkur sujud dan bertaubat.” (Shad: 24)....
5] NABI SULAIMAN -’alaihis salam- juga memohon ampun kepada Allah,
قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي ۖ إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
“Ia berkata: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi”.” (Shad: 35)....
6] Dan Para Nabi dan Rasul lainnya pun beristighfar kepada Allah, terlebih utama adalah Nabi kita MUHAMMAD -shallallahu ‘alaihi wa sallam-.... Imam Muslim -rahimahullah- menyebutkan hadits dalam shahihnya,
حدثنا يحيى بن يحيى وقتيبة بن سعيد وأبو الربيع العتكي جميعا عن حماد قال يحيى أخبرنا حماد بن زيد عن ثابت عن أبي بردة عن الأغر المزني وكانت له صحبة أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: (( إنه لَيُغَانُ على قلبي وإِنِّي لأَستغفر الله في اليوم مائةَ مرةٍ))
Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda, “Sesungguhnya hatiku (terkadang) terlalaikan dari dzikir, dan sesungguhnya aku memohon ampun kepada Allah seratus kali dalam satu hari.”...
LIHATLAH! Betapa Nabi kita -shallallahu ‘alaihi wa sallam- seorang yang maksum, terjaga dari dosa-dosa, dan mendapatkan ampunan, baik untuk yang telah lalu, maupun yang akan datang, beliau -shallallahu ‘alaihi wa sallam- tetap memperbanyakkan istighfar kepada Allah subhanahu wa ta’ala.... Maka kita yang berada sangat-sangat jauh di bawah kedudukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tentu lebih layak untuk memperbanyak istighfar, memohon ampun kepada Allah subhanahu wa ta’ala.....
LAKUKANLAH ISTIGFAR WALAUPUN SECARA PENDEK SEKALIPUN DAN BIARLAH IANYA BERISTIQAMAH (BERLANJUTAN /KERAP)BAGI YANG INGIN MEMULAKAN DAN APAPERBUATAN KITA SERTA APA YANG TERLIHAT OLEH KITA MAKA LINTASKAN DIFIKIRAN SERTA SEBUT DILIDAH '' ASTAGFIRULLAH HAL'AZIM''...
لآ إلــه إلاَّ الـلَّـــه أَلْـمَـلِـكُ الْــحَـقُّ الْـمُـبِيْنُ محـمد رسـول اللّـه صَـادِقُ الْـوَعْـدِ الآَمِــيْنِ
لآ إلــه إلاَّ الـلَّــه مـحـمـد رسـول اللَّـه فِـيْ كُـلِّ لَـمْـحَــةٍوَ نَـفَـسٍ عَـدَدَمَـا وَ سِـعَـهُ عِــلْـمُ الـلَّـــهِ بـِـسْــمِ اللَّـه والـلَّـــه و مِـنَ الـلَّـــه عـلـى الـلَّـــه و فِيْ الـلَّـــه
وَااللَّـهُ الْـغَـنِـىُّ وَانْـتُـمُ الْـفُـقَـرَآءُ وَهُـوَ مَـعَـكُـمْ أيْـنَ مَـا كُـنْـتُـمُ . وَاللَّـهُ بِمَـا تَـعْـمَلُـوْنَ بَـصِـيْـرٌ . وَهُـوَ عَـلِـيْـمٌ بِـذَاتِ الْـصَّـدُوْرِ .
سُـبُحـَانَـكَ اللَّـهُمَّ و بِـحَـمْـدِكَ أشْـهَدُ أنْ لآ إلـهَ إلاَّ أنْـتَ أسْـتَغْـفِرُكَ وأتـُوْبُ إلَـيْكَ. وَ لآحَـوْلَ
.وَ لآ قُـوَّةَ إلاَّ بِـاللَّـهِ الْـعَـلِيِّ الـعَـظِـيْـم
وَصَـلَّى اللهُ على سَـيِّـدِنَـا محـمـدٍ وعلى آلـهِ وصَـحْبِـهِ أجْـمَـعِـيْـنَ . وَآخِـرُ دَعْـوَنَـا أن
.الْـحـَمْـدُ لِلَّـهِ رَبِّ الْـعـَالَـمِـيْـن
Tiada ulasan:
Catat Ulasan