Selasa, 25 Disember 2012

KIAMAT, SYAFAAT DAN RAHMAT

...Allah akan menggenggam bumi dan melipat langit dengan tangan kanannya. Kemudian Dia berfirman: “Akulah Raja di raja. Aku Maha Memaksa. Di mana raja-raja bumi? Di mana para pemaksa? Di mana orang-orang yang sombong?”... 

Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung),dan manusia bertanya:“Mengapa bumi(jadi begini)???  
(Az-Zalzalah: 1-3)

“Hai manusia, bertakwalah kepada Rabb kalian; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat).

(Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat keras.” 
(Al-Hajj: 1-2)


“Apabila terjadi hari kiamat, terjadinya kiamat itu tidak dapat didustakan (disangkal).
(Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain), apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya, dan gunung-gunung dihancur luluhkan sehancur-hancurnya, maka jadilah dia debu yang beterbangan.” 
(Al-Waqi’ah: 1-6)

Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sa’di menyatakan: 
“Allah mengajak bicara seluruh manusia dan memerintahkan agar mereka bertakwa kepada Rabbnya, yang telah memelihara mereka dengan nikmat-nikmat-Nya, baik yang nampak maupun yang tidak tampak. Maka sudah sepantasnya mereka bertakwa kepada-Nya, dengan meninggalkan kesyirikan, kedurhakaan dan kemaksiatan. 

Sepantasnya pula mereka melaksanakan perintah-perintah-Nya selama mereka mampu melaksanakannya. Kemudian Allah mengabarkan tentang hal-hal yang akan membantu mereka dalam bertakwa, dan memperingatkan
mereka agar mereka tidak meninggalkan ketakwaan tersebut, yaitu berupa berita-berita tentang peristiwa menakutkan yang akan terjadi pada hari kiamat.” (Tafsir As-Sa’di hal. 532) 

1. Langit terpecah-belah, bintang-bintang berjatuhan, cahaya bulan menghilang, matahari dan bulan dikumpulkan.

Peristiwa-peristiwa ini akan terjadi pada hari kiamat, sebagaimana yang Allah beritakan dalam surat At-Takwir, Al-Infithar dan Al-Insyiqaq.

Rasulullah bersabda tentang keutamaan tiga surat tersebut:
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَنْظُرَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ كَأَنَّهُ رَأْيُ عَيْنٍ فَلْيَقْرَأْ إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ، وَإِذَا السَّمَاءُ انْفَطَرَتْ، وَإِذَا السَّمَاءُ انْشَقَّتْ

“Barangsiapa yang senang memerhatikan (peristiwa-peristiwa yang akan terjadi) pada hari kiamat, hendaknya dia membaca surat At-Takwir, Al-Infithar dan Al-Insyiqaq.”
(HR. At-Tirmidzi dari Ibnu Umar, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 1081)

2. Allah akan mengenggam bumi dan melipat langit dengan tangan kanan-Nya yang mulia

Hal ini sebagaimana dalam firman-Nya:
“Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan.” 
(Az-Zumar: 67)

Juga dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah, Rasulllah bersabda:
Allah akan menggenggam bumi dan melipat langit dengan tangan kanannya. Kemudian Dia berfirman: “Akulah Raja di raja. Aku Maha Memaksa. Di mana raja-raja bumi? Di mana para pemaksa? Di mana orang-orang yang sombong?” (Muttafaqun ‘alaih)

3. Hubungan nasab terputus

Karena dahsyatnya peristiwa-peristiwa yang terjadi, maka terputuslah hubungan nasab. Bapak tidak mampu menolong anaknya. 

Anakpun tidak mampu menolong orangtuanya. Suami tidak mampu menolong isterinya, sebagaimana seorang isteri juga tidak mampu menolong suaminya. Masing-masing berlepas diri dan mencari keselamatan dirinya sendiri.

Hal ini sebagaimana dalam firman Allah:
“Apabila sangkakala ditiup maka tidaklah ada lagi pertalian nasab di antara mereka pada hari itu, dan tidak ada pula mereka saling bertanya.” 
(Al-Mu’minun: 101)

“Dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua), pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari isteri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang menyibukkannya.”
(‘Abasa: 33-37)

“(Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus sama sekali.” 
(Al-Baqarah: 166)

“(Yaitu) hari (ketika) seseorang tidak berdaya sedikitpun untuk menolong orang lain. Dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah.” 
(Al-Infithar: 19)

Sampaipun para rasul yang termasuk Ulul Azmi , tatkala mereka diminta untuk memberikan syafaat terhadap para makhluk di padang mahsyar, mereka menyatakan:
نَفْسِي، نَفْسِي
“Ya Allah, selamatkan diriku, selamatkan diriku.”

Kecuali Nabi kita Muhammad , sebagaimana disebutkan dalam Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim tentang kisah asy-syafa’atul ‘uzhma (syafaat yang agung).

4. Penyesalan pada hari itu tidaklah bermanfaat

Allah berfirman:
Dan (ingatlah) hari (ketika) langit pecah belah mengeluarkan kabut putih dan diturunkanlah malaikat bergelombang-gelombang. 
Kerajaan yang hak pada hari itu adalah kepunyaan Rabb Yang Maha Pemurah. 
Dan adalah (hari itu), satu hari yang penuh kesukaran bagi orang-orang kafir. Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: 
“Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul.” Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrab (ku). 
Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur’an ketika Al-Qur’an itu telah datang kepadaku. Dan adalah setan itu tidak mau menolong manusia.
(Al-Furqan: 25-29)

Al-Imam Ibnu Katsir berkata: 
“Dalam ayat-ayat ini, Allah mengabarkan tentang (apa yang akan terjadi pada hari kiamat) berupa penyesalan orang-orang kafir yang tidak mau mengikuti jalan Rasul dan apa yang beliau bawa, berupa kebenaran nyata dari sisi Allah yang tidak ada keraguan di dalamnya. Dia justeru menempuh jalan yang lain. Maka, tatkala terjadi hari kiamat dia akan menyesal, dalam keadaan penyesalan itu tidak bermanfaat baginya.” 
(Tafsir Ibnu Katsir, 3/280) 

Berkata Muadz ibn Jabal r.a: bahwasanya Rasulullah s.a.w bersabda: “Makmurnya Baitul Maqdis merupakan kerusakan bagi Yatsrib(Madinah), rusaknya Yatsrib(Madinah) sebagai tanda dimulainya al-malhamah, dimulainya al-malhamah merupakan pembebasan bagi Qostantinopel, dan pembebasan Kostantinopel sebagai tanda keluarnya dajjal”, lalu Muadz ibn Jabal memukulkan tangannya ke paha atau pundak orang yang sedang diajaknya bicara, sambil berkata: sungguh ini pasti terjadi, sebagaimana pastinya engkau duduk disini. 
(Hadits Hasan riwayat Abu Dawud) 

Lantas bagaimana perjalanan menuju sakaratul maut, alam kubur dan kehidupan akhirat yang bukan seabad, sejuta abad, berbillion abad tetapi pastinya selama lamanya. "Sesungguhnya kehidupan akhirat itulah sebenar-benarnya kehidupan" 
Sementara itu waktu untuk mengumpulkan bekal di akhirat kelak terlalu singkat, janganlah sia-siakan hidup sebentar ini dengan santai apalagi sampai berani maksiat.
Sahabatku, bangunlah ditengah malam, lalu solatlah dengan rendah hati dan diri"Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa" 


BAB SYAFAAT 

Pada hari kebangkitan, sehari bersamaan 50,000 tahun. Manusia menunggu giliran untuk dihisab selama 50,000 tahun sehinggakan ada yang sanggup untuk ke Neraka kerana tidak tahan menunggu.

Sekumpulan manusia pula berkata “ayuhlah kita ke para nabi-nabi supaya mereka dapat memberi kita syafaat untuk memulakan hisab”

Lalu mereka berjumpa dengan Nabi adam a.s
“wahai Nabi Adam, Allah telah menciptakan kamu yang pertama  dengan tanganNya sendiri, berilah kami syafaat”
Adam menjawab “aku dengan halku, aku telah berdosa dengan tuhanku, dulu aku duduk disyurga hingga aku turun kedunia ini diatas dosaku dan aku dengan halku.. pergilah kepada Nabi Nuh a.s”

Nabi Nuh as menjawab “aku dengan halku, aku telah tinggalkan kaumku,anak isteriku dan lain lain, pergilah kepada Nabi Ibrahim as”

“wahai Ibrahim as, kau pencinta ar-Rahman, berilah syafaat kepada kami”
Nabi Ibrahim as menjawab “aku dengan halku, aku telah tipu dengan penipuan, dan dia sebutkan tentang kisah bapanya samada selamat . Pergilah kepada Nabi Musa as”

“Wahai Musa, engkaulah Kalam ar-Rahman, Allah Swt bercakap dengan kamu secara langsung (tanpa hijab), berilah syafaat kepada kami”
Dan Nabi Musa juga menjawab “aku dengan halku,bagaimana dosa yang aku telah terbunuh seorang, pergilah kepada Nabi Isa as”

Maka pergilah mereka kepada Nabi Isa
dan baginda menjawab “aku dengan halku,” tapi dia tidak menyebut dosanya. “pergilah kepada Nabi Muhammad SAW”

Maka pergilah mereka kepada Nabi Muhammad SAW dan baginda berkata 
“akulah orangnya, akulah orangnya” maka Rasullullah pun pergi menemui ALLAH,lalu sujud kepada Allah SWTSelama mana Allah mahukan dia bersujud, dan Tuhan mengajarnya puji-pujian yang tidak pernah didengari sebelum ini yakni gaya pujian kepada Allah SWT dengan cara yang tidak pernah Rasul dengar sebelum ini.Maka baginda puji Allah SWT dan barulah dimulakan hisab.Maka masuklah yang ke Syurga itu ke Syurga, dan yang ke Neraka itu ke Neraka.

Dan Rasulullah masih berada dalam situasi ini.
Rasulullah berkata “maka aku sujud pada Allah, selama mana dia mengkehendaki aku bersujud”
Dan Allah melihatnya dan berkata
“angkatlah kepalamu Muahammad, dan mintalah,kamu akan diberi. Mintalah syafaat, kau akan disyafaatkan”

Dan Rasulullah menjawab “ummati, ummati”

Pada Hari Akhirat semua orang akan berkata “Aku dengan halku” kecuali Nabi Muhammad yang berkata “ummati, ummati”
Maka Allah SWT berkata “keluarkan dari neraka itu manusia-manusia yang di dalam hatinya seberat biji gandum dari iman”
Maka keluarlah berduyun-duyun manusia
Nabi Muhammad berkata,”dan aku kembali semula kepada Allah SWT dan aku sujud, dan aku panjangkan lagi sujudku”
Dan Allah melihatnya dan berkata
“angkatlah kepalamu Muhammad, dan mintalah,kamu akan diberi. Mintalah syafaat, kau akan disyafaatkan”
Dan Rasulullah menjawab “ummati, ummati”

Maka Allah SWT berkata “keluarkan dari neraka itu manusia-manusia yang di dalam hatinya seberat biji sawi dari iman”Maka keluarlah berduyun-duyun manusia

Nabi Muhammad berkata,”dan aku kembali semula kepada Allah SWT dan aku sujud,”
Dan Allah melihatnya dan berkata
“angkatlah kepalamu Muahammad, dan mintalah,kamu akan diberi. Mintalah syafaat, kau akan disyafaatkan”

Dan Rasulullah menjawab “ummati, ummati”

Maka Allah SWT berkata “keluarkan dari neraka itu manusia-manusia yang di dalam hatinya sebesar atom (zarah) dari iman”
Tahukah kamu sebesar zarah? Yakni apabila kamu kasihan untuk memijak seekor semut, maka itulah sebesar zarah.

Nabi Muhammad berkata,”dan aku kembali semula kepada Allah SWT dan aku sujud, dan aku panjangkan lagi sujudku”
Dan Allah melihatnya dan berkata
“angkatlah kepalamu Muahammad, dan mintalah,kamu akan diberi. Mintalah syafaat, kau akan disyafaatkan”
Pada kali keempat ini, Baginda berkata,”Ya Allah, izinkan aku (keluarkan) sesiapa yang pernah sebut La Ila Ha Illallah, walaupun dia bukan dari umatku, tapi telah Esa kan kau, walaupun tidak pernah menyebut Lailah haillallah Muhammadar Rasulullah, hany mengESAkan engkau sahaja”

Maka Allah SWT berkat “dengan KEMULIAANKU, dan KEAGUNGANKU, dan KEBESARANKU, akanku keluarkan dari neraka barangsiapa yang menyebut La Ila Ha Illallah”

betapa tingginya kasih sayang yang telah diberikan pada umat manusia oleh junjungan rasullullah dan kita lihat betapa sayangnya ALLAH Swt terhadap hambanya .Sesungguhnya Rahmat ALLAH Swt MAHA MENGASIHI MAHLUKNYA.. Malunya kita disisi ALLAH Swt akan apa yang telah kita dambakan kehidupan kita di dunia ini???.Yang pasti, setiap hari kita dibaluti oleh dosa-dosa yang disengajakan oleh kita,apatah lagi dosa yang tanpa kita sedari.
Mengapakah seronoknya tatkala diriku bergelumang dengan dosa.. dan kini pula Mengapakah aku masih lalai dalam memohon keampunanMU YA ALLAH ..!!!!!!!!!!!!....Mengapakah aku masih perlakukan dosa walau aku mengetahuinya  YA ALLAH...!!!!!!...Ya ALLAH Diatas RAHMATMU aku memohon keampunanMU YA ALLAH !!!!! ampunilah aku dari dosa yang aku sedar dan ampunilah dosa yang aku tidak sedar yang telah aku perlakukan.....Ammiin Ya robbal'Alamin..

~wallahu'alam....
~jaksa kotaraja....

Tiada ulasan:

Catat Ulasan