Isnin, 27 Mei 2013

ANTARA PETIKAN SURAH AL~AHZAB MENGENAI ISTERI-ISTERI NABI / UMAT MANUSIA LELAKI / PEREMPUAN / MUNAKAHAT

...orang-orang lelaki yang Islam serta orang-orang perempuan yang Islam, dan orang-orang lelaki yang beriman serta orang-orang perempuan yang beriman, dan orang-orang lelaki yang taat serta orang-orang perempuan yang taat, dan orang-orang lelaki yang benar serta orang-orang perempuan yang benar, dan orang-orang lelaki yang sabar serta orang-orang perempuan yang... 

28]Wahai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu: “Sekiranya kamu semua mahukan kehidupan dunia (yang mewah) dan perhiasannya (yang indah), maka marilah supaya aku berikan kepada kamu pemberian mut’ah (sagu hati), dan aku lepaskan kamu dengan cara yang sebaik-baiknya.[29]“Dan sekiranya kamu semua mahukan (keredaan) Allah dan RasulNya serta (nikmat kemewahan) di negeri akhirat maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi orang-orang yang berbuat baik di antara kamu: pahala yang besar”.[30]Wahai isteri-isteri Nabi, sesiapa di antara kamu yang melakukan sesuatu perbuatan keji yang nyata, nescaya akan digandakan azab seksa baginya dua kali ganda. Dan (hukuman) yang demikian itu adalah mudah bagi Allah melaksanakannya.[31]Dan sesiapa di antara kamu semua tetap taat kepada Allah dan RasulNya serta mengerjakan amal yang soleh, Kami akan beri kepadanya pahala amalnya itu dua kali ganda, dan Kami sediakan baginya limpah kurnia yang mulia.

[32]
Wahai isteri-isteri Nabi, kamu semua bukanlah seperti mana-mana perempuan yang lain kalau kamu tetap bertaqwa. Oleh itu janganlah kamu berkata-kata dengan lembut manja (semasa bercakap dengan lelaki asing) kerana yang demikian boleh menimbulkan keinginan orang yang ada penyakit dalam hatinya (menaruh tujuan buruk kepada kamu), dan sebaliknya berkatalah dengan kata-kata yang baik (sesuai dan sopan).[33]Dan hendaklah kamu tetap diam di rumah kamu serta janganlah kamu mendedahkan diri seperti yang dilakukan oleh orang-orang Jahiliyah zaman dahulu; dan dirikanlah sembahyang serta berilah zakat; dan taatlah kamu kepada Allah dan RasulNya. Sesungguhnya Allah (perintahkan kamu dengan semuanya itu) hanyalah kerana hendak menghapuskan perkara-perkara yang mencemarkan diri kamu – wahai “AhlulBait” dan hendak membersihkan kamu sebersih-bersihnya (dari segala perkara yang keji).[34]Dan ingatlah (serta amalkanlah) apa yang dibaca di rumah kamu dari ayat-ayat Allah (Al-Quran) dan hikmah pengetahuan (hadis-hadis Rasulullah). Sesungguhnya Allah Maha Halus tadbirNya, lagi Maha Mendalam pengetahuanNya.

[35]Sesungguhnya orang-orang lelaki yang Islam serta orang-orang perempuan yang Islam, dan orang-orang lelaki yang beriman serta orang-orang perempuan yang beriman, dan orang-orang lelaki yang taat serta orang-orang perempuan yang taat, dan orang-orang lelaki yang benar serta orang-orang perempuan yang benar, dan orang-orang lelaki yang sabar serta orang-orang perempuan yang sabar, dan orang-orang lelaki yang merendah diri (kepada Allah) serta orang-orang perempuan yang merendah diri (kepada Allah), dan orang-orang lelaki yang bersedekah serta orang-orang perempuan yang bersedekah, dan orang-orang lelaki yang berpuasa serta orang-orang perempuan yang berpuasa, dan orang-orang lelaki yang memelihara kehormatannya serta orang-orang perempuan yang memelihara kehormatannya, dan orang-orang lelaki yang menyebut nama Allah banyak-banyak serta orang-orang perempuan yang menyebut nama Allah banyak-banyak, Allah telah menyediakan bagi mereka semuanya keampunan dan pahala yang besar.[36]Dan tidaklah harus bagi orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan – apabila Allah dan RasulNya menetapkan keputusan mengenai sesuatu perkara – (tidaklah harus mereka) mempunyai hak memilih ketetapan sendiri mengenai urusan mereka. Dan sesiapa yang tidak taat kepada hukum Allah dan RasulNya maka sesungguhnya ia telah sesat dengan kesesatan yang jelas nyata.

[37]Dan (ingatlah wahai Muhammad) ketika engkau berkata kepada orang yang telah dikurniakan oleh Allah (dengan nikmat Islam) dan yang engkau juga telah berbuat baik kepadanya: “Jangan ceraikan isterimu itu dan bertaqwalah kepada Allah”, sambil engkau menyembunyikan dalam hatimu perkara yang Allah akan menyatakannya; dan engkau pula takut kepada (cacian manusia padahal Allah jualah yang berhak engkau takuti (melanggar perintahNya). Kemudian setelah Zaid selesai habis kemahuannya terhadap isterinya (dengan menceraikannya), Kami kahwinkan engkau dengannya supaya tidak ada keberatan atas orang-orang yang beriman untuk berkahwin dengan isteri-isteri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah selesai habis kemahuannya terhadap isterinya (lalu menceraikannya). Dan sememangnya perkara yang dikehendaki Allah itu tetap berlaku.

[38]Tidaklah ada sebarang keberatan yang ditanggung oleh Nabi dalam melaksanakan perkara yang telah ditetapkan Allah baginya. (Yang demikian itu) adalah menurut peraturan Allah yang tetap, yang berlaku juga kepada Nabi-nabi yang telah lalu. Dan (ingatlah) perintah Allah itu adalah satu ketetapan yang ditentukan berlakunya.

[39](Nabi-nabi yang telah lalu itu) ialah orang-orang yang menyampaikan syariat Allah serta mereka takut melanggar perintahNya, dan mereka pula tidak takut kepada sesiapa pun melainkan kepada Allah. Dan cukuplah Allah menjadi Penghitung (segala yang dilakukan oleh makhluk-makhlukNya untuk membalas mereka).[40]Bukanlah Nabi Muhammad itu (dengan sebab ada anak angkatnya) menjadi bapa yang sebenar bagi seseorang dari orang lelaki kamu, tetapi ia adalah Rasul Allah dan kesudahan segala Nabi-nabi. Dan (ingatlah) Allah adalah Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu.[41]Wahai orang-orang yang beriman, (untuk bersyukur kepada Allah) ingatlah serta sebutlah nama Allah dengan ingatan serta sebutan yang sebanyak-banyaknya;

[42]Dan bertasbihlah kamu kepadaNya pada waktu pagi dan petang.[43]Dia lah yang memberi rahmat kepada kamu – dan malaikatNya pula (berdoa bagi kamu) – untuk mengeluarkan kamu dari gelap-gelita (kufur dan maksiat) kepada cahaya yang terang-benderang (iman dari taat); dan adalah Ia sentiasa Melimpah-limpah rahmatNya kepada orang-orang yang beriman (di dunia dan di akhirat).[44]Sambutan penghormatan yang akan diberi Tuhan kepada mereka semasa menemuiNya ialah ucapan “Salam” (selamat sejahtera); dan Ia telah menyediakan untuk mereka pahala balasan yang mulia.[45]Wahai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu sebagai saksi (terhadap umatmu), dan pembawa berita gembira (kepada orang-orang yang beriman) serta pemberi amaran (kepada orang-orang yang ingkar).
[46]Dan juga sebagai penyeru (umat manusia seluruhnya) kepada ugama Allah dengan taufiq yang diberiNya; dan sebagai lampu yang menerangi.[47]Dan (dengan itu) sampaikanlah berita yang mengembirakan kepada orang-orang yang beriman, bahawa sesungguhnya mereka akan beroleh limpah kurnia yang besar dari Allah.[48]Dan janganlah engkau menurut kehendak orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan janganlah engkau hiraukan usikan dan celaan mereka, serta berserahlah kepada Allah (memelihara keadaanmu); dan cukuplah Allah menjadi Pelindung (yang menyelamatkanmu).

Tiada ulasan:

Catat Ulasan