Jumaat, 17 Februari 2012

siapalah suamimu


Wahai para isteri yang sholihah..... siapalah suamimu...!!

Lihatlah ketulusan hati mereka...
Seorang lelaki yang dengan penuh pengorbanan tulus dan pengabdian penuh, telah menghabiskan umur mereka demi memegang kendati(haluan) kapal rumah tanggamu. Keluh resah suami tiada yang tahu.... demi untuk para isterinya serta cahayamatanya....Mereka tak mengharapkan balas kecuali kesetiaanmu....senyumanmu... menjadi semangat untuknya meringankan apa yang dicari''... Mereka tak mengharapkan puji kecuali kepandaianmu menjaga anak- anak mereka.... Mereka tak mengharapkan kecuali dengan kebahagiaan karena terjaganya bidadari yang ada dirumahnya, yaitu dirimu sendiri..... Dialah pemimpin yang sholeh dan bertanggungjawab itu, dialah suamimu..!! wahai para isteri.

Sebelum waktu tidurnya pula dipenuhi dengan cita untuk membahagiakan serta memenuhi kehendak anak isterinya dengan cara tangan melapik dikepala ...waktu fajar menjelma suamimu mengharap akan terlaksana apa yang di citakan sebelum lenanya......

wahai isteri.....ketahuilah bahawa sabar'' adalah makna airmata lelaki, ketahuilah....dikala suamimu mengeluarkan perkataan sabar''bermakna tangisan telah bermula .....maka tekananmu bagi memenuhi impianmu wahai isteri......namun masih suamimu berdiam,malah akan melukis senyuman bila terlaksana yang dihajatkan dengan nafas yang panjang.....yang penting kebahagian..!!! itulah kata hatinya...adakah isteri tahu.....

Renungilah para wanita, ridha suamimu adalah kunci surga dunia bagi dirimu dan surga akhirat untuk kau dan keluargamu. Maka hargailah beliau, lebih dari dirimu sendiri. Maka dahulukan pertimbangan mereka diatas ego dan kemauanmu. Maka rendahkan suaramu, walaupun mungkin dalam amarahnya yang sempat memuncak. Tak apalah jika mengalahmu boleh menjadi sedikit balasan bagi kelegaan hati suamimu. Allah akan tersenyum kepadamu, Allah akan ridha kepadamu, syurga pun akan merindukanmu atas semua kebesaran hati dan keluasan jiwamu. Maka jangan kau teruskan kemanjaanmu dengan tetap terus menuntut-nuntut tentang segala apa yang suamimu boleh bagikan dengan lebih kemahuan untuk dirimu, namun tanyakan kepada batinmu sendiri, sudah sejauh mana kau telah menjadi berkah dalam kehidupannya,iaitulah.... suamimu sendiri. Dan... sudahkah hari ini kau mengucapkan kata terima kasih untuknya, seraya mencium tangannya yang mulia?


~jaksa kotaraja

Tiada ulasan:

Catat Ulasan