Selasa, 30 Oktober 2012

HARUMNYA BAU MASHITHAH


..Satu persatu anak wanita tukang sisir itu dilemparkan ke dalam periuk yang mendidih... Beberapa saat kemudian, Masyithah berkata kepada Fir’aun, ”Saya mempunyai satu permohonan.”.. Fir’aun menjawab, ”Katakanlah.”... Masyithah berkata, ”SAYA INGIN ENGKAU MENGUMPULKAN TULANG-TULANGKU DAN TULANG-TULANG ANAKKU DALAM SATU KANTONG..

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiallahu ‘anhu dia berkata, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ”PADA SAAT MALAM TERJADINYA ISRA’ saya mencium bau harum, sayapun bertanya, ”Ya Jibril, bau harum apakah ini?”.... JIBRIL menjawab, ”Ini adalah BAU WANGI WANITA TUKANG SIKAT RAMBUT PUTERI FIR’AUN (MASYITHAH) DAN ANAK-ANAKNYA.”... Saya bertanya, ”Bagaimana demikian?”...

Jibril bercerita, ”Ketika dia menyisir rambut puteri Fir’aun suatu hari, tiba-tiba sisirnya terjatuh... DIA MENGAMBILNYA DENGAN MEMBACA ”BISMILLAH (dengan nama Allah).”... Puteri Fir’aun mendengar itu, lalu berkata, ”Hai, dengan nama bapakku?”.. Masyithah berkata, ”Bukan, Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu begitu juga Tuhan bapakmu.”... Puteri Fir’aun bertanya, ”Kalau begitu, kamu punya Tuhan selain ayahku?”... Wanita tukang sisir itu menjawab, ”Ya.”... Anak puteri Fir’aun berkata, “Akan aku laporkan pada ayahku.”.. Mashithah menjawab, “Silakan!”....

Puteri Fir’aun kemudian melaporkan kepada bapaknya, dan Fir’aunpun kemudian memanggil Masyithah... Fir’aun bertanya, ”YA MASYITHAH, APAKAH KAMU MEMPUNYAI TUHAN SELAIN AKU?”... Masyithah menjawab, ”YA, TUHANKU DAN TUHANMU ADALAH ALLAH.”... Kemudian Fir’aun memerintahkan untuk mempersiapkan PERIUK BESAR DARI TEMBAGA UNTUK DIPANASKAN... Satu persatu anak wanita tukang sisir itu dilemparkan ke dalam periuk yang mendidih... Beberapa saat kemudian, Masyithah berkata kepada Fir’aun, ”Saya mempunyai satu permohonan.”.. Fir’aun menjawab, ”Katakanlah.”... Masyithah berkata, ”SAYA INGIN ENGKAU MENGUMPULKAN TULANG-TULANGKU DAN TULANG-TULANG ANAKKU DALAM SATU KANTONG, kemudian dikuburkan.”... Fir’aun menjawab, ”Akan aku penuhi permintaanmu.”... Lalu satu demi satu anaknya dilemparkan ke dalam periuk mendidih itu di depan matanya, sampai akhirnya tinggal seorang bayi yang masih menyusu... 

Pada saat itu wanita tukang sisir nampak ragu-ragu... Si bayi diatas gendongan Masyithah, atas izin Allah tiba-tiba berbicara, ”TERJUNLAH IBU! AYUH TERJUNLAH, AZAB DUNIA LEBIH RINGAN DARIPADA AZAB AKHIRAT.” .... Mendengar anaknya berbicara, si ibu pun langsung terjun bersama bayinya......
Demikianlah sebuah kisah yang tercantum dalam Musnad Imam Ahmad, 4/291-295 dan juga tercantum dalam Majma’uz Zawa’id, 1/65.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan